Mohon tunggu...
Anugerah FangenanoDaeli
Anugerah FangenanoDaeli Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

tulisan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pentingnya Kebijaksanaan Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam Untuk Kondisi Lingkungan yang sehat

29 November 2022   05:17 Diperbarui: 29 November 2022   05:19 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Menurut Suryanegara, sumber daya alam adalah unsur-unsur yang ada di lingkungan alam, baik secara fisik ataupun hayati yang digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya dalam meningkatkan kesejahteraan hidup. 

Sumber daya alam terdiri dari berbagai macam jenis, baik yang hayati maupun non hayati. Terlepas dari jenisnya, sumber daya alam ini sangatlah bermanfaat bagi keberlangsungan hidup manusia. Ada banyak kebutuhan manusia yang tercukupi oleh sumber daya alam tersebut.

oleh karena itu kita harus bijak dalam memanfaatkan berbagai macam sumber daya alam, guna menjaga stabilitas antara penggunaan dan pengelolaan agar kondisi lingkungan dapat tetap menopang daya hidup manusia.

kebijaksanaan pemerintah dalam permasalahan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yaitu terletak kepada jenis-jenis tindakan yang diambilnya. Karena jika tindakannya tepat akan mengarah kepada pengurangan degradasi melalui sistem alokasi sumberdaya ke arah tingkatan yang optimal. Dari beberapa perbaikan kebijaksanaan yang diperkirakan akan berhasil dapat digolongkan menjadi tiga kelompok. 

Pertama, dengan mengurangi yang secara lambat laun menuju kepada penghapusan kebijaksanaan (seperti perpajakan, subsidi, kuota dan proyek-proyek pemerintah) yang membuat terjadinya distorsi dari manfaat bekerjanya sistem pasar yang efisien ataupun kebijaksanaan yang memperburuk terjadinya kegagalan pasar. Salah satu contoh perubahan kebijaksanaan yang mengurangi pencemaran adalah Inpres No. 3 tahun 1986 yang melarang 57 jenis insektisida yang sebanyak 20 jenis diantaranya memperoleh subsidi besar dari pemerintah. Pelarangan ini dilakukan setelah hasil penelitian agroekologi menunjukkan bahwa pemakaian insektisida yang disubsidi tersebut telah menyebabkan meningkatnya serangan hama wereng, yang ternyata dapat mengancam gagalnya 70 % tanaman padi di Jawa. Kemudian keputusan tersebut diikuti oleh lanjutan pembinaan organisasi pengendalian hama secara terpadu. 

Bentuk kebijaksanaan kedua yang mencapai keberhasilan adalah menyangkut perbaikan atau pengurangan dari kegagalan pasar melalaui intervensi pemerintah yang memperbaiki cara bekerjanya sistem pasar kearah efisiensi; atau yang berdampak kepada hasil yang lebih baik dari pada sistem pasar. Sebagai misal, cara-cara penentuan harga-harga sumberdaya yang didasarkan kepada penentuan harga-harga yang lebih tepat (the right prices) yaitu sistem harga-harga yang lebih mencerminkan kelangkaan sumberdaya alam. 

Tetapi permasalahannya mampukah sistem kelembagaan yang ada untuk mengatur administrasi penentuan harga yang lebih baik? Namun demikian, cara-cara penentuan harga-harga air seperti itu jika dilakukan di Indonesia belum tentu dapat dilakukan, karena beberapa daerah di Indonesia masih ada kepercayaan bahwa sumberdaya air merupakan limpahan anugrah Tuhan yang tidak selayaknya dikomersialisasikan. Sehingga nilai air yang tidak dihargai sesuai dengan tingkat kelangkaannya (scarcity value of resources) akan mengarah kepada terjadinya penghamburan yang mubazir. Dalam kenyataannya terjadinya penghargaan terhadap sumberdaya air melalui cara marginal cost pricing ini memang menuntut persyaratan perbaikan teknis dalam pengukuran aliran (debit) air yang bagi beberapa daerah belum dapat dilaksanakan, karena kesulitan teknis dan pembiayaannya. Oleh karena itu kebanyakan penghargaan air dilakukan secara harga rataan (average cost pricing), yang selain dapat memperbaiki efisiensi penggunaan air juga dapat memperbaiki pemerataan.

Jenis ketiga yang dapat menuju kepada keberhasilan kebijaksanaan adalah melalui cara internalisasi biaya-biaya sosial yang berdampak kepada lingkungan hidup yang pada gilirannya berdampak kepada kehidupan masyarakat serta dampak sampingan yang berasal dari proyek-proyek sektoral serta kebijaksanaan ekonomi makro ekonomi yang berlaku perlu dievaluasi.

Dari 3 jenis kebijaksanaan yang sudah penulis jabarkan, penulis berpesan agar kita sebagai generasi muda harus lebih cerdas dan bijak lagi dalam menciptakan sebuah ide baru untuk mengelola sumber daya alam yang kita miliki. dan jangan lupa ketika berhubungan dengan sumber daya alam slalu tanamkan prinsip restoration yaitu melakukan pemulihan untuk menjadikan lingkungan hidup atau bagiannya bisa berfungsi kembali. Langkah kecil menciptakan perubahan besar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun