Mohon tunggu...
Anugrah Rahmatulloh
Anugrah Rahmatulloh Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Researcher

Ketika kita membaca, kita membuka jalan. Ketika kita menulis, kita berbagi cerita. Dan ketika kita berbicara, kita merawat ingatan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengapa Masyarakat Selalu Menggunakan Pakaian Baru Saat Lebaran?

3 Juni 2019   08:54 Diperbarui: 3 Juni 2019   11:39 765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi baju lebaran: Stylo.ID/Fuadzan Akbar

Kemudian, alasan terakhir dari mengapa masyarakat selalu menggunakan pakaian baru ialah karena fenomena ini sudah menjadi sebuah budaya. Bagaimana kemudian fenomena tersebut bertahan hingga sekarang? kebiasaan ini bisa bertahan karena adanya sebuah kebutuhan sandang yang muncul dalam masyarakat. 

Dikarenakan kemudian menjadi suatu kebiasaan yang tidak bisa dilepaskan oleh masyarakat, maka fenomena tersebut berubah menjadi budaya yang berkembang di masyarakat dan bertahan bahkan sampai ratusan tahun dengan berbagai perkembangan serta perubahan yang ada.

Kesadaran kolektif masyarakat akan kebutuhan pakaian baru ketika lebaran tiba menunjukan bagaimana sebuah budaya bisa muncul dari sejauh mana kebutuhan masyarakat akan suatu hal. 

Jim Ife dan Frank Tesoriero dalam Community Development setidaknya menyatakan bahwa budaya dalam masyarakat dapat bertahan ketika masyarakat membutuhkan hal tersebut, sehingga kemudian masyarakat sebagai komunitas berusaha untuk mengembangkan kebutuhan tersebut agar menjadi sebuah budaya serta menjadi ciri khas masyarakat. 

Kembali ke kebutuhan akan pakaian baru ketika lebaran, sebetulnya bisa jadi masyarakat tidak memiliki kesadaran untuk mengembangkannya. Tetapi, sebagai satu komunitas yang memiliki kebutuhan yang sama, kemudian secara tidak langsung, sebagai akibat dari samanya kebutuhan masyarakat, fenomena penggunaan baju baru kemudian menjadi sebuah budaya yang berkembang.

Pada akhirnya, alasan masyarakat menggunakan pakaian lebaran bisa akan sangat beragam dan tidak terbatas pada empat alasan diatas. Bagaimana kemudian budaya penggunaan pakaian baru ini tidak dilihat dari satu sisi saja, melainkan bisa dilihat dari berbagai sisi. 

Tulisan ini tidak dibuat untuk "mengharuskan" masyarakat menggunakan pakaian baru, sampai akhirnya memaksa membeli pakaian baru tanpa melihat adanya keperluan lain yang sebenarnya lebih penting. 

Terakhir, sebenarnya budaya bisa muncul dari hal yang paling sederhana dengan alasan yang beragam, maka syukuri berbagai fenomena budaya yang muncul, karena hal tersebut menjadi satu bagian unik dari kompleksnya kehidupan masyarakat.

"Selamat mempersiapkan Hari Raya Idul Fitri bagi seluruh umat muslim di Indonesia, yang mudik hati-hati di jalan, yang mau beli pakaian baru, jangan lupa untuk mempersiapkan fisik dan mental karena akan diuji melalui padatnya pusat perbelanjaan. Dan terakhir, bersihnya pakaian baru saat lebaran harus berbanding lurus dengan bersihnya hati yang penuh kebaikan dan keberkahan".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun