Mohon tunggu...
antung apriana
antung apriana Mohon Tunggu... Administrasi - ibu bekerja dengan 2 anak

working mom with 2 children, blogger www.ayanapunya.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Hindarkan Diri dari Rasa Rendah Diri dengan Cara-cara Berikut

16 Januari 2024   15:55 Diperbarui: 18 Januari 2024   01:37 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rendah diri (Freepik via kompas.com)

Rendah diri, itulah yang kadang saya rasakan ketika melihat pencapaian orang lain. Bahkan kadang untuk hal-hal kecil yang mereka capai cukup membuat hati ini membatin kenapa saya tidak bisa begitu? 

Namun tentunya saya tidak ingin terus-terusan terjebak dalam rasa rendah diri yang hanya akan membuat saya tidak bisa berkembang. 

Apalagi belakangan saya juga mulai sering membaca berbagai buku terkait pengembangan diri yang cukup memberikan motivasi agar saya berani bermimpi dan tak berhenti belajar meski usia sudah bukan lagi remaja. 

Lalu hal apa saja yang saya akhirnya lakukan agar tidak terus-terusan terjebak dalam rasa rendah diri ini? 

Tidak terlalu sering mengecek status di sosial media

Dulu saya termasuk orang yang suka mengintip status orang-orang yang ada di daftar kontak saya. Namun belakangan kebiasaan ini sudah jarang saya lakukan.

Selain karena capek scrolling kadang mengintip status orang juga membuat saya capek pikiran dan perasaan. Seperti yang saya tuliskan sebelumnya, sosial media merupakan salah satu media bagi orang-orang yang ingin membagikan pencapaian mereka dan saya tidak bisa bohong kalau kadang saya merasa iri dengan pencapaian orang-orang tersebut. 

Jadi satu-satunya cara agar tidak muncul rasa iri ini adalah dengan mengurangi kegiatan intip-mengintip story orang lain baik itu teman sendiri atau teman yang dikenal di sosial media. 

Tidak membandingkan diri dengan orang lain

Hal lain yang kadang membuat kita merasa rendah diri adalah saat kita membandingkan diri dengan orang lain. Kenapa si A bisa menang lomba sementara saya tidak? Atau pertanyaan kenapa si X bisa belanja dengan uang segini sementara aku boros banget? Padahal kadang kita tidak tahu hal-hal yang ada di balik kehidupan orang lain.

Bahkan bisa jadi orang yang kita iri ternyata juga memiliki rasa iri pada kehidupan kita. Seperti kata pepatah, rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau. Begitulah rasa iri yang muncul seiring dengan membandingkan diri sendiri dengan orang lain ini. 

Fokus memperbaiki diri

Selain berhenti membandingkan diri dengan orang lain, saya juga sekarang lebih fokus pada memperbaiki diri lewat membaca berbagai buku self development, menonton video-video inspiratif yang membuka banyak wawasan baru bagi saya. Terpujilah mereka yang dengan senang hati membagikan ilmu mereka lewat video-video yang bisa saya tonton secara bebas di YouTube atau media sosial lainnya. 

Mereka dapat uang lewat adsense dan saya dapat ilmu dengan biaya yang tak terlalu mahal. Selain itu saya juga ada rencana mengikuti kelas-kelas baru di luar bidang yang saya tekuni sekarang siapa tahu ada satu yang bisa menghasilkan uang tambahan bagi saya dan keluarga.

Bersyukur pada pencapaian-pencapaian kecil

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun