Mohon tunggu...
Anto Sugiharto
Anto Sugiharto Mohon Tunggu... Insinyur - Profesional Migas

..Just ordinary man, mantan ekspat, peminat sejarah migas, teknologi penerbangan dan dunia militer.. "Peristiwa tertulis lebih abadi dibanding yang terucap"

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Medieval Baghdad dan Inovasi Pengolahan Minyak Bumi Modern

2 Januari 2021   08:57 Diperbarui: 4 Januari 2021   08:02 1777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan salah satu kota di Timur Tengah (foto : dokumentasi penulis)

Daerah Baku yang berjarak 1300 km dari Baghdad - memang kaya akan rembesan minyak dan gas di permukaan tanah. Baku menjadi kota penting penghasil 'minyak putih' dan 'minyak hitam' terutama di abad pertengahan saat menjadi bagian dari Dinasti Abbasiyah - seperti yang ditulis oleh Michael Dumper dan Bruce Stanley dalam Cities of the Middle East and North Africa: A Historical Encyclopedia (2007).

Penemuan Teknologi Pengolahan Minyak Bumi Cara Modern

Jauh sebelumnya, di abad pertama penanggalan Masehi, bangsa Arab dan Persia berhasil menemukan teknologi pengolahan kuno minyak bumi. Hal itu berlanjut di era Dinasti Abbasiyah dimana teknik dasar pengolahan minyak bumi secara modern berhasil dirintis oleh ilmuwan-ilmuwan Muslim.

Penguasaan teknologi pengolahan aspal di abad ke-8 Masehi menyebabkan pesatnya pembangunan jalan-jalan beraspal. Aspal, selain dihasilkan secara alamiah dari rembesan minyak yang terpapar di permukaan, juga dapat diperoleh lewat proses pengolahan minyak mentah. Aspal merupakan jenis minyak bumi yang berat karena memiliki viskositas tinggi.

Teknik distilasi dilakukan dengan cara pemanasan mendidih bahan baku aspal hitam diatas ketel untuk memisahkan fraksi senyawa minyak ringan dan berat berdasarkan perbedaan titik didihnya. Hasilnya minyak bumi yang lebih ringan (kerosin atau golongan minyak tanah) dapat diesktraksi di laboratorium.

Ilmuwan Islam yang mengembangkan teknologi pengolahan aspal tersebut adalah Ali Ibnu Al-‘Abbas Al-Majusi pada 950 M. Pada saat yang hampir bersamaan ilmuwan fisika Muslim, bernama Masawaih Al-Mardini dari Syria juga telah menulis hasil eksperimen tentang ekstraksi minyak mentah dari batuan serpih.

Ilmuwan lainnya Al-Mas’udi dari Mesir mengenalkan teknologi pengolahan aspal menjadi minyak melalui proses yang mirip dengan teknik modern yaitu dengan proses penguraian dan perengkahan molekul atau disebut juga sebagai proses ‘cracking’ (cracking techniques). Al-Mas’udi menggunakan dua kendi berlapis yang dipisahkan oleh saringan (filter) berupa kain kasa dan ayakan.

Kendi bagian atas diisi dengan aspal lalu dipanaskan dengan api. Akibat proses pemanasan itu, maka cairan minyak menetes turun ke kasa dan ditampung di dasar kendi. Minyak bumi yang lebih ringan hasil pengolahan itu disebut Nafta (Naphta).

Harun Al-Rasyid, seorang pemimpin yang sangat terkenal pada masa dinasti Abassiyah, diketahui sering menggunakan Nafta bagi pasukannya. Nafta menjadi bagian dari senjata rahasia yang dapat melontarkan api berwarna hijau.

Senjata ini merupakan kelengkapan baru bagi satuan pemanah (annafatun) pasukan Abbasiyah dalam setiap peperangan yang melibatkan mereka. Senjata taktis milik bangsa Arab tersebut sering disebut sebagai Nafta yang berasal dari olahan minyak bumi.

Metode pengolahan minyak dari aspal lainnya yang ditemukan ilmuwan Muslim di abad ke-9 adalah teknik distilasi modern yang disebut ‘Al-Taqtir’ dalam bahasa Arab. Teknik ini kembangkan oleh ilmuwan kimia Muslim di Baghdad bernama Zakaria Al-Razi (865-925 M) atau sering dipanggil Rhazes dalam sebutan dunia barat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun