Mohon tunggu...
Zariul Antosa
Zariul Antosa Mohon Tunggu... Dosen - LAKI-LAKI

Dilahirkan tahun 21 Juni 1965 di Batusangkar, Tanah Datar , Sumatera Barat. Berbagi untuk meningkatkan kecerdasan dan kemajuan Bangsa di Universitas Riau.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenal Model Pengembangan Plomp

18 Agustus 2021   00:41 Diperbarui: 18 Agustus 2021   00:50 8920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://repository.unp.ac.id/26421/1/25%20IJIER%20Yerizon%20Dony%20Cici.pdf

Banyak model penelitian pengembangan yang dapat dipilih untuk melakukan penelitian pengembangan, antara lain adalah model Model Kemp (1994), Model Sistem Dick dan Carey (1990;2000), Model Smith dan Ragan (1993), Model 4 D (1974), Model Borg Dan Gall (1983/2003), Model R-D-R, dan model Plomp (2013) yang berasal dari dari Universitas Twente Belanda . Model penelitian Plomp adalah model pengembangan yang sangat intens dengan sabjek penelitian. 

Diawali dengan pemahaman objek penelitian sampai pada mengetahui keterandalan produk semua nya tergantung kepada subjek penelitian. model pengembangan plom banyak digunakan untuk pengembangan produk-produk pendidikan seperti bahan ajar, media, atau pun pendekatan pembelajaran.

Menurut Plomp paradigma penelitian pengembangan terdiri dari empat paradigma: 

Pertama, paradigma instrumental (instrumental paradigm) yaitu planning-by-objective, atau rencana penelitian yang didasari oleh tujuan. sebelum melakukan penelitian maka hal pertama yang harus dilakukan adalah menganalisis kebutuhan dan mengenali masalah. Rumusan tujuan penelitian merupakan roh dari penelitian. 

Kedua, paradigma komunikatif (communicative paradigm) ialah pelibatan sosial atau lingkungan dalam penelitian, artinya hasil penelitian merupakan konsensus dari berbagai elemen terkait. Proses penelitian ditentukan oleh keterlibatan orang lain yang memiliki pendapat dan persepsi yang beragam tentang objek penelitian pengembangan. Proses penelitian dipengaruhi oleh interaksi sosial antar subjek 

Ketiga,  paradigma pragmatis (pragmatic paradigm) ialah paradigma yangmenempatkan lingkungan sebagai media implementasi hasil pengembangan.  hasil penegembangan dianggap memenuhi kebutuhan jika prototipe yang dikembangkan valid dan eftif digunakan oleh subjek penelitian.  

Keempat,  paradigma artistik (artistic paradigm) artinya penelitian pengembangan berkaitan dengan realitas sosial dimasyarakat berupa aktivitas negosiasi, bersifat subyektif, konstruktif, sesuai dengan perspektif masing masing. 

Penelitian pengembangan model Plomp terdiri dari 3 tahap, yaitu:

a. Tahap penelitiaan pendahuluan (preliminary research), 

Tahap prelimanary adalah tahap peneliti melakukan analisis menyuluruh terhadap kebutuhan subjek penelitian seperti karakteristik materi, karakteristik guru dan siswa, saran dan prasarana pembelajaran dan lain-lain

b. Tahap prototype (prototyping phase)

adalah tahap peneliti melakukan perancangan produk yang diinginkan, dengan melakukan uji validitas oleh Ahli materi (expert apraisal), parktisi, melakukan revisi produk sesuai saran validator. Proses prototyping produk secara teoritis oleh Plomp dkk, dapat dilakukan dengan proses seperti berikut:


1) Self evaluation

Peneliti mengevaluasi sendiri produk yang telah dirancang, untuk mengetahui kemungkinan kesalahan atau kekurangan yang masih terdapat pada produk yang dikembangkan. Self evaluation  dapat dilakukan dengan mencermati kembali produk yang dihasilkan dari segala aspek. Hasil Self evaluation digunakan kembali untuk merevisi produk. 

2) Expert review

Ialah melihat kualitas produk yang telah dirancang apakah sudah sesuai dengan kebutuhan serta tujuan pengembangan (validitas). Expert review dilakukan oleh ahli tentang produk yang dirancang seperti ahli materi, kegrafisan, ahli bahasa atau ahli lainnya yang berkaitan dengan penilaian kualitas produk. 

Masukan serta saran yang disampaikan oleh Expert atau validator dijadikan sebagai bahan untuk merevisi produk yang dihasilkan. Beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh peneliti dalam uji validitas adalah sebagai berikut.

a) Meminta pendapat, saran atau kritikan validator terhadap kelayakan produk yang telah dikembangkan.

b) Peneliti menganalisis kembali catatan, saran atau kritikan sebagai hasil validasi yang dikemukakan validator

c) Melakukan revisi jika diperlukan sesuai pendapat, saran, dan kritikan dari validator untuk kemudian divalidasi lagi.

3) One to one

One to one adalah pengujian awal produk yang dikembangkan jika produk tersebut sudah dinilai valid oleh validator. Uji one to one dipercayakan kepada seseorang yang dianggap mengetahui atau memahami produk yang dikembangkan dan kalau memungkinkan didampingi oleh seorang observer.  

4) Small group

Small group atau grup kecil adalah lanjutan dari one to one. tahap ini merupakan tahap uji lanjutan yang dilakukan melalui sekelompok subjek.  Small group inidimplementasikan melalui penggunaan secara langsung produk yang dikembangkan oleh beberapa orang subjek. Respon 

5) Field test

Uji lapangan) adalah pengujian produk yang dikembangkan pada suasana nyata dan Ril. objek yang dikembangkan di ujikan kepada pengguna yang sesungguhnya ketika produk ini sudah selesai.  

c. Tahap penilaian (assessment phase)

Ialah tahap uji coba produk  melalui penggunaan produk pada subjek penelitian/ uji efektifitas paraktikalitas produk yang dihasilkan. Aspek efektivitas yang diamati pada tahap ini dapat dari peningkatan hasil belajar siswa, minat belajar, motivasi belajar siswa atau yang lainnya sesuai batasan efektifitas yang dimaksudkan oleh peneliti. 

inilah model lain dari penelitian pengembangan yang dapat dijadikan pilihan untuk mengembangkan produk-produk pembelejaran. saat ini terutama kepada peneliti yang mengembangkan model, strategi, metode ataupun pendekatan pembelajaran banyak yang menggunakan model ini. Karena hasil penelitian pengembangan ini lebih memungkinkan terciptanya produkyang benar-benar sesuai dengan kebutuhan serta valid dan efektif untuk digunakan. 

selamat mencoba

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun