Mohon tunggu...
Purbo Iriantono
Purbo Iriantono Mohon Tunggu... Freelancer - Jalani inspirasi yang berjalan

"Semangat selalu mencari yang paling ideal dan paling mengakar" merupakan hal yang paling krusial dalam jiwa seorang yang selalu merasa kehausan kasih...

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Langkah Realistis Apa yang Harus Dijalankan Pemerintah Menghadapi Pandemi Covid Jilid Berikutnya?

5 Agustus 2020   10:59 Diperbarui: 5 Agustus 2020   10:56 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Selama ini, setidaknya menurut penulis, masyarakat seperti diombang-ambingkan oleh gelombang arus besar tak nampak yang bengis sekaligus tak terasa, terkesan mengancam serentak tidak mengekang kendali; gelombang itu bak hantu yang dapat melipatgandakan diri secara cepat dan mengharu-biru ke segenap aspek kehidupan, namun ia tetap dalam ujud hantu yang tak nampak meskipun mematikan; hantu itu bergelar Virus Corona. Bahaya laten paling kritis dari hantu yang bermultiplikasi adalah kemampuannya melumpuhkan semua aspek penting yang melingkungi kebutuhan dasar hidup manusia, di samping ancaman utamanya yang berotasi di ranah kesehatan. Hantu itu jadi kian mencekam ketika ia berubah ke bentuk monster tak nampak yang berkuasa atas waktu. Monster yang hidup dalam dua dimensi, ruang dan waktu.

Gambaran di atas sengaja penulis paparkan sebagai faktor perentang dimensi yang dikuasai oleh ancaman  pandemi korona. Bukan dengan tujuan untuk menambah ketakutan melainkan untuk memaparkan segi-segi yang harus kita identifikasi, sebelum kita menentukan langkah untuk dapat menghadapinya secara strategis dan realistis.

Hantu pandemi itu kini sudah merambah ke berbagai sektor, seperti ekonomi, politik, dan keamanan. Celakanya, semua itu mulai tersihir dalam kuasa hantu; kini kecemasan kita bukan sekedar terjangkit virus, melainkan sudah berlipat-ganda ke ranah kebutuhan dasar hidup, ke persaingan kuasa politik, bahkan mulai mencekam rasa aman kita dengan hantu rekanannya yang bergelar konspirasi, dan ini semua masih akan menjalar liar ke pelbagai sektor lain. Inilah sang Rahwana kontemporer, gelembung-gelembungnya mulai merasuki ke segenap wilayah eksistensi tanpa dapat kita pantau secara jelas.

Lalu apa daya upaya yang harus dilakukan olah Sri Rama dan bala kera Alengkanya untuk membendung sihir nan fatalnya Rahwana? Gunakan panah sakti yang dapat memunculkan kesadaran akan keberadaan gelembung-gelembung sang Rahwana. Apa makna dari panah beliau itu untuk era kekinian? Kemampuan sang penguasa, melalui alat kuasanya, untuk dapat memperjelas atau membuka tabir kesadaran bahwa virus itu benar-benar ada dan mulai menggerayangi kelemahan vital kita (tak ada hubungannya dengan si parno lho ya). Bagaimana cara praktisnya?

Bila pada jaman dahulu, untuk mulai membakar semangat rakyat akan perjuangan, maka setiap korban di pihak lawan sengaja digantung di tengah alun-alun untuk menjadi pengingat dan pembakar daya juang serta penyadar diri bahwa lawan dan musuh kita itu nyata. Maka, mungkinkah bila langkah ini kita ikuti? Bukan berarti menggantung si korban korona, melainkan mempublikasi identitas dan catatan hidup si korban pada setiap sudut-sudut kampung atau kota yang mudah terlihat. Jadi beritanya tidak hanya berpusat di media massa dan rumah-sakit, bila perlu kita pampangkan poster atau foto si korban di pinggir pasar sebagai pengingat dan penjelas untuk masyarakat yang belum terjamah virus.

Pemerintah harus kita dorong untuk lebih tegas dalam menggunakan alat penekan ke arah keberpatuhan pada SOP pencegahan sehingga memunculkan suasana keterancaman yang lebih jelas, bukan malah melonggarkan dan membiarkan masyarakat menjaga dirinya sendiri;  apa gunanya alat penekan dan pencipta kondisi berkesadaran? Hantu ini akan kian liar di tengah masyarakat modern yang cenderung plural dan rentan ke arah pengabaian rambu-rambu, justru karena pluralitas masyarakatnya itu-lah inti kelemahannya.

Dalam kondisi dan situasi apapun, setiap kerumunan harus dipantau oleh tenaga keamanan, baik oleh polisi atau tentara dan mereka harus dapat memastikan tidak dilanggarnya praktek pencegahan penjarakkan dalam kerumunan serentak untuk menjaga agar situasi keamanan umum tetap kondusif.

Setiap kejadian fatal karena virus Corona harus segera juga dipublikasikan secara luas dan besar-besaran (sebagaimana pada paparan di atas) serta bila perlu di video kan prosesi pemakamannya. Akan lebih baik bila setiap korban fatal korona, biaya penguburannya ditanggung pemerintah sehingga pemerintah dapat lebih leluasa untuk menjadikan momen tersebut momen perjuangan melawan musuh bak hantu.

Singkatnya, menurut hemat penulis, dalam kondisi nyaris darurat ini  pemerintah harus lebih aktif dan lebih tegas berinisiatif ,karena fenomena covid sudah mulai merambah ke berbagai sektor. Masyarakat tetap boleh menjalankan aktivitas ekonominya, tapi dengan pengawalan dan peringatan yang agak keras. Inilah, menurut penulis, langkah jitu sri Rama untuk melawan hantu Rahwana Covid yang mulai menebarkan gelembung-gelembung iblisnya. Terima kasih!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun