Cirebon,
membilas raga dalam keringat campur debu,
rentang tantangan nampak kian sengit menghadang,
semangat nyaris telentang,
kugigit bibir (bukan bubur kegelapan)
' tuk coba tegakkan pikir,
yang mulai gemar parkir,
Panas kian sangar,
dan aku terlempar dalam pudar yang muram pendar,
tersisa sekelumit sadar
'tuk kembali pada takdir yang mulai buyar!
Petik snar puitis pun kian miris,
bayang mengangkangÂ
tikamkan sinis tepat di pelipis,
Meski tekad enggan goyah,
tapi perih kian mengiris
 Cirebon, kemarin
Dalam perjalanan menuju Bandung, Â
aku, lagi-lagi dapat tumpangan motor plus makan gratis di Nagreg (50 km sblm Bandung)
oleh seorang pria yang kupikir punya keyakinan yang kuat pada agamanya
(entah hard liner atau bukan aku belum dapat pastikan).
Dia bicara banyak hal  padaku,
tapi ada satu hal yang aku tak sepakat,
saat ia merinci beberapa  sifat buruk setan, antara lain sombong dan mubah;
menurutku ini termasuk "labelling" (pelekatan sifat tertentu) dan kurang tepat,
karena labelling itu selalu bersifat "menyederhanakan",
karenanya termasuk 'membodohkan' setan, dan si  pecandra sifat itu sendiri.
Setan itu piawai jauh melampaui ga wai,
pe nyederhanaan cirinya dan pelekatannya ke sifat manusia jadi tanda tak pandai,
Tarik misal sifat 'mubah' atau suka buang-buang waktu;
Apa patoknya untuk manusia yang beragam dan rumit?
Bagi orang yang punya aspirasi tertentu,
kadang perlu laku 'tak biasa' yang kerap dilabelkan sebagai buang-buang waktu
oleh orang awam.
Saya  juga tak sepakat , bila kita harus menjauhi setan.
Bagaimanapun setan makhluk yang tak dimusuhi Tuhan,
karena ia dapat tugas atau kerja untuk  menggoda dan menguji manusia,
(aku yang manusia aja sampai saat ini masih jobless...he.he.he)
Setan itu penguji handal dan kreatif yang perlu kita cermati dan rangkul,
Bak Tuhan merengkuhnya,
Hanya orang picik dan sombong yang takut setan,
dan kerap berdoa agar Tuhan menjauhkan setan dari padanya...
(Kurang ajar namanya...Tuhan pun dimohon agar menjilat ludahnya sendiri?! Bila minta kemudahan mungkin masih agak berterima, karena dengan diberikan kekuatan masalah jadi akan lebih mudah kita hadapi; dengan catatan, bukan masalahnya yang akan dimudahkan oleh Nya))
Bukankah doa yang lebih baik itu agar kita diberi kekuatan untuk menghadapi
ragam goda setan? Karena tanpa ujian atau godaan manusia jadi picik dan sombong?
Jadi berhentilah labelling pada setan;
kian kerap kita mengkambing hitamkan setan; kian pekat pula  si pengambing hitamnya...
Beliau juga menyarankan agar aku sowan ke makam ortu,Â
aku sepakat tapi selanjutnya kupikir itu ranah personal dan dapat ditunda
maka aku tuntaskan dulu Jabar ini!
mungkin aku tertarik ke cirebon dan tinggal dengan kerja apa aja deh ...
Dari Nagreg kulangsung cabut menuju Cirebon,
sowan ke kraton kesepuhan, sang empunya negeri
mohon restu  agar semesta jejaring beliau tidak memusuhi
dan menolak kehadiranku.
Dari Cirebon menuju Indramayu... sekarang ini! Mungkin akan m elanjutkanÂ
perjalanan ke purwakarta.... sekalipun dengan telanjang bekal!(he,he,he)
13 JuniÂ