Mohon tunggu...
Purbo Iriantono
Purbo Iriantono Mohon Tunggu... Freelancer - Jalani inspirasi yang berjalan

"Semangat selalu mencari yang paling ideal dan paling mengakar" merupakan hal yang paling krusial dalam jiwa seorang yang selalu merasa kehausan kasih...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku, Trotoar, dan Masjid

8 Juni 2019   06:07 Diperbarui: 8 Juni 2019   06:44 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pada payah dan luruh

kucumbu masa lalu

yang melucuti kehendak hingga tinggal terpal

yang mendesah-hempaskan ingatan secara brutal

hasrat pun bergolak  dan mengental 

namun akhirnya menggumpal kian tebal 

dan tenggelam dalam lupa yang menjelam karena sebal

rapalku pun hanya tinggal rentetan

tapak kaki yang tertinggal

Kudicibir gema takbir 

saat angin meratakan debu dan pasir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun