Malam minggu kemarin, saya duduk di teras rumah sendirian sambil menunggu istri yang belum juga pulang dari sekolahnya. Padahal saat itu cuaca di luar lagi romantis-romantisnya. Ada rintik -- rintik hujan dan bulan yang terang benderang.
Sambil lihat story wa teman-teman, ketemulah story yang menarik. Ada seorang teman saya menampilkan video dengan caption "gym malam minggu". Setelah kami berbalas chat beberapa kali dia kemudian bercerita sedih bahwa ia baru saja putus cinta, lalu memutuskan untuk melampiaskan emosinya di tempat fitnes.
Katanya lebih baik melampiaskan emosi dengan mengangkat beban, semakin berat beban yang ditaklukan semakin legah perasaan hatinya. Luar biasa memang, pengalihan emosi yang sangat positif, saya kemudian cuman berpesan agar dia fokus dan tidak melampiaskan emosinya pada om-om berbadan kekar namun ototnya lentur dan gemulai. Di tempat gym biasanya ada saja yang begitu.
Kembali ke judul tulisan ini bagiamana memotiviasi diri berolahraga. Pengalaman saya selama ini, ada beberapa kali sepeda saya hanya terparkir beberapa minggu bahkan sampai hitungan bulan.Â
Waktu itu karena smartband / gelang pintar yang biasa saya gunakan untuk mengukur jarak, kecepatan dan waktu hingga detak jantung dan lainnya rusak. Tali gelang itu putus dan tidak bisa dipakai.
Padahal sepeda saya baik-baik saja, tidak rusak, bisa sekali saya jalan saja bersepeda toh tetap berkeringat, namun ketika berolahga namun kita tidak dapat mengukur kemampuan kita saat itu ternyata bisa membuat kita malas.Â
Biasanya saya bisa mengetahui jarak tempuh, kecepatan terbaik, mencatat rute namun ketika alat ukur tersebut rusak, motivasi bersepeda saya pun hilang.
Saat ini jarak tempuh bersepeda saya yang terdata sudah mencapai 630 KM. Target saya adalah mencapai 1.000 KM pada akhir tahun ini. Saya sudah berencana jika target ini tercapai maka beberapa bagian dari sepeda saya akan di upgrade.
Jika ditanya mengapa saya suka berolahraga sepedaan, jawabanya ya yang pertama karena saya punya sepeda, lalu sepeda itu jangkauannya luas, kita bisa berkeliling jauh, tidak cuman di suatu tempat.
Alat ukur kemampuan seperti kecepatan, jarak dan waktu tempuh memang sangat memotivasi diri karena kita sendiri bisa mengukur kemampuan kita sehingga mudah menentukan target olaharaga saat itu dan target jangka panjang. Lalu ketika berolahraga usahakan tampil ganteng maksimal dan wangi. Bagian yang terakhir ini cukup menambah rasa percaya diri.
Sebenarnya banyak hal lagi yang bisa memotivasi kita berolahraga, namun di sini istri sudah panggil dari belakang untuk laksanakan aktivitas bapak-bapak di sore hari. Kita lanjutkan lain waktu.
Sekedar informasi, dalam waktu dekat target saya adalah keliling Ile Mandiri dengan sepeda, mungkin ada yang mau join.