Mohon tunggu...
Anton Sujarwo
Anton Sujarwo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku, Freelancer, Content Writer, Pengajar Kelas Literasi

Saya suka mendaki gunung disamping menulis. Saya juga mengajar untuk Kelas Menulis Online dan menjadi teman belajar bagi siswa-siswa di sebuah Madrasah Aliyah. Tulisan saya tentang dunia penulisan dapat dilihat di: www.penulisgunung.id

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

KEMENANGAN SEJATI SEORANG PENDAKI GUNUNG

25 Februari 2019   04:21 Diperbarui: 27 Februari 2019   18:03 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inggris kembali mengadakan ekspedisi mereka ke Everest yang ke-sembilan kalinya pada tahun 1953, dipimpin oleh John Hunt, seorang komandan militer dari ketentaraan Inggris. Tidak kurang dari 15 orang pendaki berpengalaman bergabung dalam ekspedisi Inggris tahun 1953 ini, termasuk beberapa diantaranya adalah Charles Evans, Tom Bourdillon, George Band, Alfred Gregory, Michael Westmacott (Inggris), Edmund Hillary, George Lowe (Selandia Baru), serta Sherpa Annullu dan Sherpa Tenzing Norgay dari Nepal.

Seperti pada skema percobaan sebelumnya, John Hunt juga memilih sepasang pendaki pada tiap upaya melakukan pemuncakan. Dalam ekspedisi ini pasangan pertama yang dipilih Hunt adalah Tom Bourdillon dan Charles Evans, dua pendaki yang dianggap sebagai ujung tombak utama ekspedisi.

Tanggal 26 Mei 1953 Charles Evans dan Bourdillon melakukan pendakian hingga mencapai ketinggian 100 meter di bawah puncak Everest, namun permasalahan pada tabung oksigen yang digunakan Evans memaksa keduanya untuk segera menarik diri dan mundur.

Dua hari kemudian, John Hunt kembali mengirimkan dua pendakinya sebagai tim kedua untuk melakukan upaya pemuncakan. Dan kali ini yang terpilih adalah Edmund Hillary si pendaki Selandia Baru, dan Tenzing Norgay, seorang Sherpa Nepal yang berasal dari Darjeeling, India.

Pengalaman dan skill Norgay yang telah mencapai ketinggian 8.595 meter bersama ekspedisi Swiss tahun sebelumnya terbukti sangat membantu menemukan rute yang lebih tepat pada ekspedisi kali ini. Karena pada tanggal 29 Mei 1953, tepat jam 11:30, Norgay dan Hillary berhasil mencapai puncak tertinggi gunung Everest melalui rute South Col.

Sebelum turun kembali, Norgay dan Hillary sempat berhenti di puncak Everest cukup lama untuk mengambil foto, mengubur beberapa permen dan sebuah bandul salib kecil yang dibawa Hillary ke dalam salju puncak Everest. Kata-kata pertama yang diucapkan Hillary saat turun dari puncak dan menemui George Lowe adalah "Well, George, we knocked the bastard off".

Ucapan Hillary ini juga tercatat dalam buku yang ia tulis berjudul; High Adventure: The True Story of the First Ascent of Everest, sehingga atas dasar ini beberapa literatur juga mencantumkan kata Bastard sebagai nama lain dari Everest.

Berita tentang keberhasilan Hillary dan Norgay ini segera sampai ke telinga James Morris, seorang koresponden surat kabar The Times di Himalaya. Morris menerima informasi ini pada tanggal 30 Mei 1953, dan segera mengirim pesan berkode melalui seorang pelari pembawa pesan ke Namche Bazaar, dimana pesan berkode tersebut dapat diteruskan ke Kedutaan Besar Inggris di Kathmandu melalui telegram. Kemungkinan besar berita tentang pencapaian Everest adalah berita utama terakhir yang dibawa oleh seorang pelari pembawa pesan untuk dikabarkan kepada dunia.

Dalam makalahnya, James Morris menulis bahwa pesan berkode yang ia kirimkan berbunyi sebagai berikut; "Snow conditions bad stop advanced base abandoned yesterday stop awaiting improvement". Sebelumnya memang telah disepakati bahwa kalimat "Snow Conditions Bad" adalah sebuah sandi untuk mengkonfirmasi bahwa puncak Everest telah berhasil dicapai.

Sementara kalimat "Advance Base Abandoned" merujuk kepada pendakinya yaitu Edmund Hillary (kalimat kode untuk Charles Evans adalah "Ridge Camp Untenable", sementara untuk Michael Westmacott, kalimat sandinya adalah "Assault Postponed")

Berita diterima dan diartikan tanpa kendala oleh pemerintah Inggris di London, dan karena secara kebetulan bertepatan dengan rencana upacara penobatan Ratu Elizabeth II, maka berita yang sangat menggembirakan itu dirilis pemerintah Inggris pada keesokan harinya, tanggal 2 Juni 1953.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun