Mohon tunggu...
Anton DH Nugrahanto
Anton DH Nugrahanto Mohon Tunggu... Administrasi - "Untung Ada Saya"

Sukarnois

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Rudy Badil dan Kenangan Kita pada Warkop

12 Juli 2019   11:24 Diperbarui: 12 Juli 2019   13:30 6487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dono bisa dikatakan personifikasi dari Warkop itu sendiri (Sumber Gambar : Liputan 6)

Di masa itu, para perwira-perwira revolusi mendapatkan hiburan radio sebelum turun tempur melawan NICA. Pernah satu saat Mang Cepot siaran sendirian, tak lama tembakan mitraliyur dari tentara NICA melintas dekat tempat siarannya. 

Ia kemudian mengucapkan salam "Merdeka...!!!" lalu menyamar jadi pedagang daging sapi di Pasar Genjing dekat Utan Kayu.

Mang Cepot dan Mang Udel bertemu dalam satu siaran radio RRI di awal tahun 1950-an, tak lama kemudian datanglah Bing Slamet, lalu mereka membentuk apa yang disebut Trio Los Gilos. Kehadiran Trio Los Gilos inilah yang kemudian digemari masyarakat. Cerita sehari-hari adalah andalan lawakan Trio Los Gilos.

Lawakan radio menjadi kesukaan utama masyarakat, terutama sekali masyarakat perkotaan. Di tahun 1960-an awal, tema-tema lawakan seperti perebutan Irian Barat menjadi cerita utama. Para komedian di radio pun seperti bagian dari militansi sebuah zaman. Di era ini muncul penyiar radio lucu yang amat kondang Kris Biantoro. 

Di tangan Kris Biantoro humor-humor segar mengalir, tapi semangat nasionalisme tetap menyala-nyala. Lagu "Dondong Opo Salak" adalah lagu yang ia populerkan ditengah maraknya semangat merebut Irian Barat. Pada masa selanjutnya Kris Biantoro tidak lagi main di RRI, namun ia berjaya di TVRI. 

Ia menjadi guru para Master Ceremony (MC) juga kerap mengadakan lomba lawak. Salah satunya menelurkan Bagito, nama Bagito-pun berasal dari ide Kris Biantoro, "Bagi Roto" kata Kris Biantoro pada Miing, Didin, dan Unang di belakang panggung setelah Miing cs memenangkan sebuah acara lomba lawak. Kelak Miing adalah salah satu konseptor dibalik layar lawakan Warkop DKI.

Berbeda dengan masa Hardjodipuro (Mang Cepot), Drs.Purnomo (Mang Udel) -- kelak dikenal sebagai Pak Broto dalam drama losmen TVRI- , atau di masa Kris Biantoro dimana semangat Nasionalisme tinggi sekali. 

Dunia radio di era 70-an lebih pada nuansa pergaulan lebih pada kegelisahan anak anak muda dalam menyikapi hidup. Persoalan-persoalan nasionalisme dan patriotik dianggap selesai di tahun 70-an, "kebebasan anak muda" menjadi gaung utama semangat zaman.

Radio Prambors dan Pembebasan Anak Muda Gaya Menteng
Berbeda dengan tahun 1960-an dimana anak-anak muda terlibat dalam "politik negara", seperti Perebutan Irian Barat, Gerakan Ganjang Malaysia, sampai persoalan persoalan internal politik, di tahun 1970-an di masa kekuasaan Suharto, anak-anak muda diasingkan dari "politik negara", pemegang kendali negara sepenuhnya adalah para teknokrat, petinggi militer, dan juga yang paling penting kelompok-kelompok intelijen.

Anak-anak muda melakukan gerakan protes tiga kali di dekade 1970-an, pertama gerakan Arif Budiman di tahun 1971, kedua Gerakan Hariman Siregar di tahun 1974 yang disusupi oleh gerakan intelijen-militer dan berakhir pada kerusuhan Malari di sekitaran Pasar Senen, dan yang ketiga Gerakan Penolakan pengangkatan Suharto sebagai Presiden RI di tahun 1978 dan berujung pada "razia kampus oleh militer".

Di masa itu, anak-anak Menteng menjadi ikon sebuah zaman. Menteng di tahun 70-an bukan lagi Menteng seperti tahun 1940-an sebagai pusat gerakan bawah tanah politik, tapi Menteng di tahun 70-an adalah gabungan generasi bohemian yang digerakkan anak-anak muda kemudian mengubah dari gerakan segelintir anak muda penikmat hidup, yang kemudian menjadi sebuah 'kebudayaan populer'. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun