Mohon tunggu...
Anton Blado
Anton Blado Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Raja Salman, Raja Dangdut, dan Raja Hoax

4 Maret 2017   05:52 Diperbarui: 4 Maret 2017   16:00 1190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Kanan :Liputan6.com Tengah : Bintang.com Kiri : Suaranasional.com (diedit sendiri)

Siapa tak kenal Saudi Arabia, Negeri atau Kerajaan makmur yang kaya raya akan minyak bumi memang dikenal dunia internasional sebagai salah satu Negara termakmur. Ditambah lagi di Kerajaan Saudi Arabia terdapat ikon atau simbol agama terbesar kedua dunia Ka’bah.

Keberadaan ka’bah yang terletak di Masjidil Haram menjadikan Arab Saudi dikunjungi milyaran manusia tiap tahunnya untuk menunaikan ibadah. Tentu saja itu juga menambah pundi-pundi uang yang masuk ke kas Kerajaan. Andai ka’bah berada di Indonesia tentu pemasukan kas Negara kita akan meningkat dan meringankan beban pemerintahan Pak Jokowi. Lain di Arab lain di Indonesia.

Di Indonesia kita juga memiliki seorang raja, bukan seorang sih tepatnya. Karena di Indonesia ada banyak orang yang memiliki gelar raja. Sejarah panjang Nusantara yang terdiri dari banyak kerajaan masih membekas sampai sekarang. Kita mengenal Raja Majapahit, Raja Mataram, Raja Demak, Raja Pajajaran dan masih banyak Raja-Raja lainnya. Tapi bukan itu yang ingin saya katakan, yang ingin saya bahas adalah Raja Dangdut.

Jauh sebelum Raja Salman menjadi tranding topic, Indonesia sudah lebih dulu meiliki Raja yang eksis diberitakan oleh seluruh media swasta dan nasional. Dialah Raja Dangdut Rhoma Irama. Jadi kalian para pengagum raja salman jangan bangga atau sombong dihadapan Raja Dangdut Indonesia Rhoma irama. Saya berani jamin kalau raja dangdut memakai sorban maka dia tak akan kalah ganteng dengan pangeran Saudi sekalipun. Buktinya raja dangdut kita memiliki banyak istri,hehe

Masih di Indonesia

Selain dua raja diatas masih ada satu sosok raja lagi yang ingin saya bahas, tapi ini seorang raja di dunia media yang sudah masyhur dengan berita hoax nya. Melalui media yang didirikan dan dikelola sendiri seorang yang satu ini juga mendapat gelar Raja, tapi Sang Raja Hoax. Dialah Alifurrahman S Asyari, Pemilik, pengelola sekaligus penanggung jawab Seword.com.

Prestasi yang membanggakan memang manakala seseorang mendapat gelar Raja, Karena gelar raja tidak sembarang orang bisa mendapatkannnya. Tapi bagaimana jika gelar raja ini menyangkut hal negatif yakni pembuatan berita hoax. Tentu sangat memalukan dan sangat tidak layak menjadi konsumsi publik.

Terlebih lagi Alifurrahman ternyata mantan santri Al-Amin, salah satu pondok pesantren modern di Madura yang terkenal mengajarkan ilmu pengetahuan, agama, dan moral yang baik. Bagaimana bisa seorang yang sudah dibekali dengan ilmu agama dan didikan moral malah kerap membuat berita hoax dan artikel provokatif. Sangan kontras sekali perbedaan antara hal yang diajarkan dulu dengan kerjaan Alif sekarang.

Sebagai santri yang baik harusnya Alifurrahman berkaca pada tempatnya mengenyam pendidikan. Alifurrahman harusnya muroja’ah kembali ilmunya kala masih nyantri, patutkah yang ia lakukan atau paling tidak dia baca lagi firman Allah tentang tabayun dan larangan membully dalam Islam. 

Dari yang saya ketahui sejauh ini Alifurrahman memang dikenal oleh kawan-kawannya sesama alumni Al-Amin awalnya sebagai relawan Pak Jokowi. Kemudian dalam website yang didirikannya seword.com, dia juga memproklamirkan diri sebagai pendukung Basuki Tjahaya Purnama dalam Pilkada DKI. Tidak ada masalah apa-apa sebenarnya.

Masalah kemudian muncul tatkala Alifurrahman membuat berita dan artikel yang provokatif bahkan hoax. Kalau dilihat dari kacamata politik tidak masalah, kan tidak ada makan siang gratis. Mungkin Alifurrahman memiliki deal politik dengan jagoan yang dia dukung. Itulah mengapa saat ini perut Alif yang dulu ceking mendadak buncit, mungkin karena sering makan siang bersama politisi. Tapi kalau dilihat melalui kacamata moral maka sangat menyedihkan. Bagaimana bisa bisa seseorang yang dibekali pengetahuan agama dan moral membuat berita dan artikel yang menghujat pihak yang berseberangan pandangan politik. Tidak jarang Alif langsung menghajar lawan politik dengan judul artikel yang kasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun