Mohon tunggu...
Anton Suryantoro
Anton Suryantoro Mohon Tunggu... Ilmuwan - Bibliolarti

Saya mencoba menggunakan waktu senggang untuk belajar menuangkan pengetahuan dan pengalaman yang didapat dalam bentuk tulisan ini.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Kekacauan Sistem Pendaftaran Haji 2022 untuk Wilayah Eropa, Amerika, dan Australia

25 Juni 2022   22:59 Diperbarui: 26 Juni 2022   17:19 1794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Facebook.com/Motawif_SA

Ternyata hal tersebut tidak sepenuhnya menyelesaikan masalah karena calon jemaah haji tidak bisa memperbaiki data yang sudah didaftarkan setelah asal mengisi nama tengah tadi. Motawif hanya menjanjikan bahwa data bisa diperbaiki nanti ketika lolos undian sebelum melakukan proses pembayaran. Kekhawatiran tetap mucul sehingga ada calon jemaah haji yang mencoba  mendaftarkan diri kembali dengan email yang sama setelah sistem baru diperbaiki dengan tidakh mewajibkan mengisi nama tengah, dan ternyata berhasil serta mendapatkan nomer undian lagi. Hal ini menyimpulkan bahwa sistem pendaftaran online di Motawif tidak membatasi atau mengunci satu akun hanya bisa melakukan satu pendaftaran atau hanya mendapatkan satu nomer undian. Artinya semakin banyak kita mendaftar walaupun dengan akun yang sama, maka semakin banyak mempunyai nomer undian dan lebih memperbesar peluang untuk lolos undian.

Sumber gambar: Facebook.com/Motawif_SA
Sumber gambar: Facebook.com/Motawif_SA

Proses Pengundian

Setelah pendaftaran ditutup pada Senin (13/06/22), hasil undian akan diumumkan antara tanggal 15 - 18 Juni 2022. Pada Sabtu (18/06/2022) Motawif mengumumkan proses undian ditutup, dan calon jemaah haji harus mengecek status aplikasinya untuk segera menyelesaikan proses pemesanan. Sebelum proses undian ditutup, ada pengumuman terkait 3 status yang ada untuk membantu proses selanjutnya, yaitu :

  • Jika status aplikasi “approved” atau “disetujui”, itu berarti aplikasi telah dipilih dan dapat melanjutkan ke pemilihan paket serta pembayaran.
  • Jika status aplikasi adalah “amendment” atau “perubahan”, berarti telah dipilih tetapi perlu memperbaiki dan mengirim ulang dokumen yang benar.
  • Jika status aplikasi “pending” atau “menunggu”, berarti masih perlu meninjau dokumen atau aplikasi.

Calon jemaah haji yang telah terpilih setelah proses pengundian, ternyata harus memesan kembali paket yang tersedia seperti pada proses pendaftaran. Tapi hal yang sangat mengejutkan adalah perbedaan harga yang ditawarkan setelah proses pengundian. Sebagai contoh, penerbangan dari Bandara Frankfurt Jerman untuk paket Silver ketika waktu pendaftaran sebesar 5.450 Euro atau Rp. 85.000.000,- menjadi 7.550 Euro sampai dengan 9.000 Euro atau Rp. 117.000.000,- sampai dengan Rp. 140.000.000,- setelah proses pengundian. Dalam perubahan paket tersebut memang hotel yang ditempati posisinya hanya 300 meter atau lebih dekat dengan Masjidil Haram dan termasuk paket perjalanan serta menginap di Madinah. Untuk paket lain, Gold sekitar 10.000 Euro atau Rp. 155.000.000,- dan paket Platinum sekitar 13.000 Euro atau Rp. 200.000.000,-. Selain itu, sampai dengan pengundian ditutup, masih banyak status dari calon jemaah haji yaitu “pending” atau “menunggu”. Hal ini menyebabkan pertanyaan besar, apakah berarti aplikasinya masih ditinjau atau malah tidak ditinjau sama sekali karena statusnya tidak berubah dari pendaftaran sampai dengan penutupan undian.

Proses Pembayaran

Calon jemaah haji yang sudah lolos undian pada akhirnya bersedia membayar kenaikan harga dengan kembali memilih paket baru yang ditawarkan. Pada proses pemesanan, dibagian syarat dan ketentuan ada 4 cara pembayaran yang bisa dilakukan yaitu :

  • Payment Gateway
  • Kartu Kredit atau Kartu Debit
  • Internet Banking
  • Transfer Internasional

Tapi pada kenyataannya, pembayaran hanya bisa dilakukan dengan kartu kredit dengan logo Visa atau Mastercard dan tidak bisa dengan metode yang lain. Hal ini menimbulkan kekacauan kembali karena tidak semua jemaah calon haji yang sudah terpilih mempunyai kartu kredit, sehingga harus meminjam kartu kredit ke teman atau saudara. Belum lagi terkait dengan limit atau batasan nominal kartu kredit yang bisa digunakan untuk transaksi.

Proses pembayaran ini juga menimbulkan kekacauan yang semakin besar karena ternyata hampir semua pembayaran melalui kartu kredit ditolak atau mengalami kegagalan. Bahkan tidak sedikit calon jemaah haji yang pada akhirnya berhasil melakukan pembayaran tapi status di aplikasinya gagal dalam pemesanan. Media sosial Motawif kembali dibanjiri pertanyaan oleh calon jemaah haji yang gagal melakukan pembayaran melalui kartu kredit atau berhasil melakukan pembayaran tapi statusnya masih gagal dalam hal pemesanan. Menanggapi hal tersebut, Motawif pada Senin (20/06/22) berjanji akan menyelesaikan masalah pembayaran dalam waktu 72 jam. Kemudian pada Selasa (21/06/2022) Motawif menyampaikan 3 langkah yang harus dilakukan untuk mendapatkan visa elektronik.

Update dan Catatan Penting

Pada Sabtu (25/06/2022) Motawif melalui media sosialnya mengupload video kedatangan rombongan jemaah haji yang pertama. Walaupun sudah ada rombongan yang sampai di Arab Saudi, tapi di media sosial Motawif tetap dibanjiri pertanyaan dari status “pending”, proses pembayaran yang gagal, proses pemesanan yang gagal, belum mendapatkan visa elektronik sampai dengan belum mendapatkan tiket pesawat. Tujuan dari metode baru ini adalah memberikan harga yang kompetitif bagi calon jemaah haji dari Eropa, Amerika dan Australia dan menghilangkan praktek biro perjalanan haji yang mengambil keuntungan sebesar – besarnya dan memanipulasi harga. Tapi pada kenyataanya Motawif yang menjadi satu-satunya portal haji online di Eropa, Amerika dan Australia yang mengklaim telah mempunyai pengalaman lebih dari 40 tahun di industri ini, malah dengan sepihak menaikkan harga yang tinggi setelah proses undian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun