Mohon tunggu...
Dr dr M N Ruky M Kes Apt Sp GK
Dr dr M N Ruky M Kes Apt Sp GK Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Dokter

Professional Medicine, Apoteker, Nutrition and Leadership

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mewaspadai Penuaan Dini

18 Februari 2024   09:12 Diperbarui: 18 Februari 2024   11:13 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

2. Pemeriksaan Penanda Inflamasi

Terjadinya inflamasi (radang) di dalam tubuh, selain mengakibatkan sel-sel tubuh memproduksi senyawa-senyawa yang dapat mengakibatkan perubahan fungsi dan bentuk sel-selainnya dengan akibat timbulnya berbagai penyakit, seperti penyakit jantung, kanker, syaraf dan autoimun, juga memicu penuaan.

Senyawa-senyawa yang diproduksi pada inflamasi itu, diantaranya adalah IL-6 yang merangsang hati memproduksi protein CRP. Karena itu, untuk mendeteksi adanya inlamasi (radang) dilakukan pemeriksaan IL-6, TNF-CX dan hs-CRP.

3. Keseimbangan Hormon

Semakin bertambah usia, maka tubuh akan kehilangan kemampuan mengatur keseimbangan hormon dengan presisi yang baik di mana terjadi penurunan hormon, penurunan efektivitas reseptor yang dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental menyebabkan masalah kesehatan yang serius.

Hormon adalah zat aktif yang dilepaskan kelenjar buntu (endokrin) langsung ke dalam darah, yang secara khusus akan mengatur fungsi organ atau jaringan tubuh yang letaknya jauh dari tempat hormon tersebut diproduksi. Hormon berfungsi untuk mengkatalisa dan mengatur berbagai proses metabolisme tubuh, termasuk menghambat reaksi-reaksi yang merugikan tubuh.

Beberapa hormon spesifik yang berkaitan dengan proses penuaan adalah hormon pertumbuhan (growth hormon/GH), melatonin, DHEA (dehydroepiandrostenedion), testosteron, estrogen dan hormontiroid (TSHs, FT4).

  • Pemeriksaan Growth Hormone (GH)/Insulin Growth hFactor-1(IGF-1)

 Penuaan ditandai dengan penurunan kadar hormon pertumbuhan (Growth Hormon/GH), atau sindrom defisiensi hyposomatropin yang menyebabkan pipi mengendur, kerutan wajah yang bertambah, rambut menipis, otot mengecel, letih, mudah mengantuk dan kelemahan lainnya. Untuk memastikan apakah gejala itu akibat defiesiensi GH, tetapi karena sekresinya berfluktuasi dilakukan pemeriksaan IGF-1 (Insulin-Like Growth Faktor-1) yang distimulasi.

  • Prolaktin 

Pada proses penuaan terjadi peningkatan prolaktin, dimana peningkatan hormon ini sejalan dengan perubahan emosi dan stres. Peningkatannya akan diikuti oleh penurunan hormon testosteron pada pria. Peningatan hormon prolaktin juga sering disertai dengan timbulnya berbagai penyakit psikosimatis.

  • Follicle Stimulating Hormon (FSH) dan Lutenizing Hormon (LH)

FSH berhubungan dengan permatogenesis pada pria serta perkembangan folikel ovarium dan estrogen pada wanita. Pada wanita penurunan LH dan FSH yang progresif seiring dengan bertambahnya usia pada wanita post-menopouse. Perubahan para FSH dan LH masih stabil hingga usia 70 tahun, baru pada usia 80 tahun secara bertahap menurun.

  • Kortisol

Kortisol merupakan jenis hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal untuk meningkatkan fungsi respon tubuh terhadap suatu situasi tertentu. Hormon kortisol akan cenderung tinggi ketika kita dilanda stres, yang biasanya ditandai dengan perasaan cemas dan gelisah. Hormon ini mengalami perubahan yang tajam sepanjang hari, Pengukuran kadar hormon kortisol dapat dilakukan dengan mengambil sampel darah, urine, atau air liur.

  • Dehydroepiandrosterone Sulfat (DHEA-S)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun