Berbicara tentang Body Shaming...
Kalian pasti tau dong, istilah dari "Body Shaming". Menurut Clarity Clinic, body shaming adalah perbuatan mempermalukan seseorang berdasarkan bentuk tubuhnya dengan cara mengejek. Body shaming adalah salah satu bentuk perundungan atau tindakan bullying.
Sedikit cerita dulu saya sering dihina karena memiliki tubuh kecil dan kurus. Hampir satu kelas memanggil saya dengan sebutan semeter kotor atau pendik, kata pendik itu sendiri adalah plesetan dari kata pendek.
Yaps, memang saya akui sih kalau tinggi badan saya dibawah 150cm. Saya paling kecil diantara teman yang lain. Tapi apakah pantas seseorang yang berpendidikan melantunkan kata-kata yang kurang sopan sehingga menyakiti hati orang lain.
Ketika saya sakit dan diharuskan makan dan minum obat, semakin hari semakin bertambah berat badan yang dulunya waktu sekolah 40kg dan kini setelah lulus menjadi 50kg.
Dengan badanku yang pendek dan agak berisi itu teman saya malah semakin membully dan bilang kalau saya gendut. Bukan hanya teman sekolah melainkan dilingkungan rumah juga, apalagi Ibu-ibu yang mulutnya suka julid.
Jujur setiap kali ada yang menyinggung tentang "Body Shaming" hal membuat saya menjadi tidak percaya diri. Sehingga terkadang saya berpikir untuk melakukan upaya lebih untuk menurunkan berat badan dan melakukan pengobatan peninggi badan.
Menurut saya, perbedaan antara kekurangan dan kelebihan yang dimiliki seseorang adalah suatu bentuk anugerah dari Tuhan yang seharusnya wajib kita syukuri.
Maraknya budaya fenomenal "Body Shaming" ini menjadikan segala bentuk perbedaan dari sisi kekurangan dan kelebihan seseorang sebagai pemicu pengejekan atau sering disebut "Diskriminasi" yang seharusnya tidak menjadi pembeda antara satu dengan lainnya.
Sikap saling menghargai dan menghormati harus dijunjung tinggi dalam hal ini, karena bagaimanapun diskriminasi hanya akan memecah belah berbagai pihak.