Mohon tunggu...
Anthony Tjio
Anthony Tjio Mohon Tunggu... Administrasi - Retired physician

Penggemar dan penegak ketepatan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kue Bulan "Tiong Ciu Pia"

25 September 2017   09:29 Diperbarui: 27 September 2017   09:54 13462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pia Hong Kong. (dokumen pribadi)

Sang raja segera menanyakan pada orang-orang disitu, tidak ada yang mengenalnya juga, hingga kokinya dipanggil menghadap. Kata koki tersebut, ini adalah kue pia Barbar, ho-pia, kue biasa dikalangan rakyat jelata, hanya saja belum pernah masuk ke istana.

Maharaja merasa kue pia yang sampai selir kesayangannya bisa menyukainya tetapi mempunyai nama yang tidak anggun, tidak pantas disebut pia Barbar yang artinya pia orang berkumis. Mengalingkan kepalanya kepada Gui-fei, menanyakan supaya bisa memberi nama sepantasnya.

Sementara itu, Gui-fei mengangkat pia dengan 2 jari mungilnya dan membandingkannya ke terang bulan di langit, lalu keluar dari mulutnya, "Pia, Bulan." Maka sejak saat itu juga resmi kelahirannya Kue Bulan, Tiong Ciu Pia.

Pernah muncul legenda Kue Bulan ini tersangkut dalam revolusi Tionghoa menjatuhkan kekuasaan Tartar Mongol di abad 13.

Pada akhir kekuasaan Tartar Mongol di Tiongkok, rakyat memberontak atas kekerasan pemerintahannya, dimana ada seorang pemberontak yang bernama Zhang Shi-cheng menggunakan adat makan Tiong Ciu Pia, dia menyelipkan kertas tulisan didalam setiap pia yang diedarkan untuk memanggil Tionghoa berontak bersama pada malam purnama itu, dia yakin bisa berhasil propagandanya itu, karena Mongol pantang makan daging babi yang merupakan isi pia pada jaman itu. Dengan demikian Mongol dijatuhkan oleh Tionghoa Ming.

Dari penyidikan sejarahwan Tiongkok sekarang, tidak bisa menemukan ketulenan dasar legenda tersebut diatas, sekian lama cerita yang menarik itu sudah menyebar ternyata hanya salah kaprah, sekarang sudah dinyatakan tidak bisa dipercaya, alias hoax.

Munculnya cerita dongeng Putri Rembulan Chang'e dan Kelinci Giok di jaman Tionghoa Ming (1368-1644), sekarang lebih menambah warna keindahan perayaan Tiong Ciu. (kompasiana.com/anthonytjio/ada kelinci di rembulan)

Dewi Rembulan dan Kelinci Giok. (Gambar Icidoci)
Dewi Rembulan dan Kelinci Giok. (Gambar Icidoci)
Pada umumnya ada 2 pilihan Tiong Ciu Pia yang dijual sekarang:

Satu, Tiong Ciu Pia khas Tanglang dari Hokkian, yang merupakan keturunan asli ho-pia dari Dinasti Tang. Ini yang bentuknya seperti cakram, berkulit tebal putih yang dipermukaan depannya ada cap merek atau tulisan merah. Berisikan coklat, keju, ananas, durian, campuran kenari mede dan apa saja, kecuali yang semestinya isi bentul.

Pia Hokkian. (dokumen pribadi)
Pia Hokkian. (dokumen pribadi)
 Dua, Tiong Ciu Pia khas Hong Kong, kreasi orang Kanton yang merupakan silinder pendek, berkulit tipis warna keemasan, ada ukiran dipermukaan depannya. Berisi lumpur biji teratai atau kacang merah, bisa ada satu atau dua kuning telur asin didalamnya. Ini merupakan yang terpopuler, karena sejak awal abad lalu dibawakan oleh orang Hong Kong yang sudah menyebar kesegala pelosok dunia.

Pia Hong Kong. (dokumen pribadi)
Pia Hong Kong. (dokumen pribadi)
 Kue bulan yang bulat melambangkan keutuhan keluarga, bagi-bagikanlah seperempat irisan kue bulan kepada masing-masing keluarga dan kawan-kawan yang terhimpun, dan bersama menikmati keindahan bulan purnama, beginilah tradisi kerukunan Tiong Ciu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun