Mohon tunggu...
Wira D. Purwalodra (First)
Wira D. Purwalodra (First) Mohon Tunggu... Penulis - Let us reset our life to move towards great shifting, beyond all dusruption.

Saatnya menyibak RAHASIA kehidupan semesta yang Maha Sempurna ini, dengan terus menebar kebajikan untuk sesama dan terus membuat drama kehidupan dan bercerita tentang pikiran kita yang selalu lapar, dahaga dan miskin pengetahuan ini. Sekarang aku paham bahwa kita tidak perlu mencapai kesempurnaan untuk berbicara tentang kesempurnaan, tidak perlu mencapai keunggulan untuk berbicara tentang keunggulan, dan tidak perlu mencapai tingkat evolusi tertinggi untuk berbicara tentang tingkat evolusi tertinggi. Karena PENGETAHUAN mendahului PENGALAMAN.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Ketika Senang dan Sedih, Menjadi Hal Biasa?!

24 September 2023   16:30 Diperbarui: 24 September 2023   16:33 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Dok. Pribadi.

Seperti yang sudah disampaikan diatas, bahwa kesenangan adalah perasaan menyenangkan yang dapat kita alami ketika keinginan atau tujuan kita terpenuhi. Sejalan dengan ini, banyak di antara kita yang mencari kesenangan sebagai tujuan utama dalam hidup. Namun, kesenangan yang sekadar berpusat pada kepentingan diri sendiri, akan menjadi jebakan yang menghancurkan. Ketika kepribadian kita terlalu fokus pada kesenangan materi dan hedonisme, maka kita akan mengabaikan nilai-nilai penting, seperti: empati dan kebaikan sosial.

Dalam konteks ini, filsafat mengajarkan pentingnya menemukan makna yang lebih dalam tentang kesenangan. Alih-alih menghambur-hamburkan waktu dan energi dalam pengalaman yang sekadar memberikan kepuasan sejenak, kita perlu mencari kebahagiaan yang lebih tahan lama dan memuaskan. Kebahagiaan sejati berasal dari hubungan yang bermakna dengan orang lain, pengembangan pribadi, dan pencapaian potensi diri kita. Ketika kita menyesuaikan harapan-harapan kita dengan realitas kehidupan, kita dapat menemukan kesenangan yang lebih mendalam dan berarti.

Namun, menghadapi kesedihan tidaklah mudah. Kesedihan adalah perasaan yang tak terelakkan dalam kehidupan kita, terutama ketika terjadi kehilangan, disakiti teman, dan kegagalan. Namun, seringkali kita menghindari dan menolak kesedihan ini. Kita berupaya menjauhkan diri dari perasaan yang tidak nyaman tersebut, berpikir bahwa kita harus selalu bahagia tanpa adanya kesedihan. Penolakan terhadap kesedihan justru hanya akan memperdalam penderitaan kita ?!

Secara filosofis, kesedihan adalah bagian integral dari pengalaman manusia. Tanpa kesedihan, kita tidak akan memiliki pemahaman yang mendalam tentang penderitaan orang lain. Kesedihan melatih rasa empati dan membantu kita menempatkan diri dalam posisi orang lain. Selain itu, kesedihan juga memiliki potensi untuk mendorong perkembangan dan perubahan pribadi. Ketika kita menghadapi kesedihan dengan bijak, kita belajar tentang ketabahan, ketahanan diri, dan cara kita menghadapi tantangan kehidupan ?!

Menyikapi kesedihan dengan bijak bukan berarti kita harus terus-menerus merasakannya secara intens. Sebaliknya, kita harus belajar menerima kesedihan dengan kesadaran diri yang tinggi. Kita dapat melakukannya dengan memberdayakan diri kita sendiri untuk mencari makna dan pembelajaran dari setiap pengalaman buruk yang kita hadapi.

Perlu juga kita sadari, bahwa kesenangan dan kesedihan tidak berdiri sendiri, mereka saling bergantung satu sama lain. Kesenangan tidak bisa sepenuhnya dihargai tanpa kesedihan, dan sebaliknya, kesedihan memperoleh makna dalam konteks kesenangan yang telah kita rasakan sebelumnya. Keduanya adalah sisi dari koin kehidupan dan memberikan warna yang lebih dalam pada perjalanan kita.

Oleh karena itu, sebagai manusia, kita harus memperlakukan kesenangan dan kesedihan dengan rasa hormat dan penuh kesadaran. Kita tidak harus terjebak dalam perburuan kesenangan instan, tetapi juga tidak boleh terhanyut dalam kesedihan yang mendalam. Kita perlu belajar menemukan keseimbangan antara keduanya, menghargai dan mengalami kesenangan dengan bijak, sambil menerima dan tumbuh dari kesedihan yang kita hadapi ?!

Pada akhirnya, ikhtiar kita dalam menyikapi kesenangan dan kesedihan dalam kehidupan adalah suatu seni. Kesenangan yang berlebihan dapat mengakibatkan kita terjebak dalam siklus keinginan yang tidak pernah cukup dan menjauhkan kita dari makna hidup itu sendiri, dan ujung-ujungya kesenangan justru akan melahirkan penderitaan. Di sisi lain, penolakan terhadap kesedihan juga akan memperdalam penderitaan kita ?! Oleh karena itu, hadapi kedua perasaan ini dengan bijak agar kesenangan dan kesedihan menjadi hal biasa dalam kehidupan kita. Sehingga, kita berani mengalir dengan kejadian-kejadian, agar kualitas hidup kita dapat bertumbuh secara alami ?!  Wallahu A'lamu Bishshawwab.

Bekasi, 24 September 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun