Bahwa pada prinsipnya, revolusi Arab Spring ini mendapat pengaruh dari warga negara yang aktif menginisiasi gerakan politik dan perkembangan melalui berbagai platform media sosial yang memungkinkan menyebarnya wacana tentang revolusi.
 Konsep public sphere dari Habermas (2010), teknologi memicu pembentukan "ruang publik politis" yang melampaui negara-bangsa dan memungkinkan pertarungan gagasan politik berlangsung di arena tersebut.
Perspektif lain menekankan Arab Spring sebagai proses demokratisasi yang terbangun secara alamiah (lihat Howard dan Hassan, 2011). Perspektif ini melihat bahwa proses demokratisasi akan tumbuh secara niscaya, karena adanya gerakan-gerakan sosial yang tumbuh dan menggunakan kemajuan teknologi yang ada untuk mengartikulasikan gerakannya.
Jika sudut pandang ini dikaitkan dengan revolusi yang terjadi di Timur Tengah, akan muncul sebuah pertanyaan: bagaimana revolusi di satu negara bisa menyebar ke negara-negara lain dalam jangka waktu yang cukup singkat? Jawaban sementara yang paling memungkinkan adalah terdapatnya fenomena aktivisme transnasional, seperti diungkap David Snow dan Richard Benford (1998).
 Perspektif transnasional mengimplikasikan terdapatnya pendekatan aktor non-negara dalam membaca isu-isu kontemporer dalam kajian Hubungan Internasional, termasuk soal arus informasi yang kian tidak dapat dikendalikan oleh negara.
Revolusi di Timur Tengah tak lepas dari peran berbagai platform media sosial dan teknologi yang menyebabkan revolusi tersebut menjalar cepat secara transnasional. Bagaimana media sosial ini berperan secara signifikan? Secara teoritik, media sosial adalah salah satu bentuk new media (media baru).Â
Media baru tidak hanya berperan dalam penyebaran informasi, melainkan juga memungkinkan semua orang untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara dua arah.7 Secara umum, terdapat tiga elemen penting dari new media yang menyebabkan ia memiliki fungsi sosial, yaitu communication, convergence, serta content (3C).
Peran Aktivisme Transnasional: Menjelaskan Penyebaran Gerakan Massa di Timur Tengah. Aktivitas transnasional di Timur Tengah dalam konteks Arab Spring dapat dipahami melalui dua perspektif. Pertama, transnasionalisme dapat dilihat melalui attitude change atau perubahan perilaku.Â
Kedua, transnasionalisme dipahami dengan interpretasi atas fakta bahwa generasi muda Timur Tengah memaknai simbol-simbol berujung pada satu kesimpulan, yakni penilaian bahwa terdapat kesamaan struktur antara negara mereka dengan mayoritas negara lain di Timur Tengah
Transnasionalisme juga perlu dipahami sebagai basis penting dalam pembentukan ruang publik yang melampaui konstruksi negara bangsa. Dalam konteks transnasionalisme di Timur Tengah, jejaring sosial memiliki peran penting untuk membentuk ruang publik.
Tragedi Tiananmen Square dan Kaitannya dengan HAM
Peristiwa Tiananmen ini ditelusuri, maka terlihat bahwa ada banyak faktor yang menjadi pendorong timbulnya aksi unjuk rasa mahasiswa diBeijing itu.Â