Mohon tunggu...
Anshar Aminullah
Anshar Aminullah Mohon Tunggu... Pengamat, Peneliti, Akademisi

Membaca dan Minum Kopi sambil memilih menjadi Pendengar yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Point Of View Gelombang Massif Arab Spring dan Tragedi Tiananmen Square

18 Maret 2025   16:08 Diperbarui: 19 Maret 2025   19:13 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : ChatGPT

Kita tentu masih ingat dengan peristiwa Arab Spring. Sebuah aksi massif dalam bentuk gelombang protes dan revolusi yang terjadi di Jazirah Arab di rentang tahun 2010 - 2012.

 Peristiwa ini bermula di Tunisia setelah seorang pedagang kaki lima, Mohamed Bouazizi nekad membakar diri sebagai bentuk protes terhadap tindakan aparat pemerintah yang berlaku tidak adil pada usahanya. Dia adalah seorang pedagang kaki lima di Sidi Bouzid, Tunisia. Kesehariannya berjualan buah dan sayuran di jalanan untuk menghidupi keluarganya. 

Gerakan ini kemudian menyebar ke berbagai negara arab lainnya  seperti Mesir, Libya, Suriah, dan Yaman, dengan tuntutan utama mulai dari reformasi politik, demokrasi, hingga keadilan sosial. 

Peristiwa Arab Spring tak hanya menyebabkan jatuhnya beberapa rezim otoriter, tetapi juga memicu konflik berkepanjangan di beberapa negara di jazirah arab.

Sementara peristiwa Tragedi Tiananmen Square, ini terjadi pada 4 Juni 1989 di Beijing, China. Saat itu  pemerintah China menindak keras demonstrasi yang pro-demokrasi yang dipimpin oleh mahasiswa. Aksi demonstran awalnya hanya menuntut reformasi politik, kebebasan berbicara, serta pemberantasan korupsi. 

Namun diluar dugaan, pemerintah rupanya  merespons dengan memberlakukan darurat militer dan berujung dengan mengerahkan tentara serta tank untuk membubarkan aksi protes tersebut. 

Total jumlah korban jiwa hingga sekarang masih menjadi perdebatan, tetapi insiden ini tetap saja  menjadi salah satu peristiwa paling sensitif dalam sejarah di Tiongkok modern.

Point Of View

Arab spring

 Gelombang revolusi menjadi sebuah wacana publik: apakah penyebab dari gerakan ini? Bagaimana mungkin sebuah revolusi di satu negara menginspirasi negara lain untuk melakukan revolusi?

 Fenomena gerakan massa di berbagai negara, yang berani menuntut mundur rezim- rezim otoriter merupakan fenomena baru di kawasan Timur Tengah.

Bahwa pada prinsipnya, revolusi Arab Spring ini mendapat pengaruh dari warga negara yang aktif menginisiasi gerakan politik dan perkembangan melalui berbagai platform media sosial yang memungkinkan menyebarnya wacana tentang revolusi.

 Konsep public sphere dari Habermas (2010), teknologi memicu pembentukan "ruang publik politis" yang melampaui negara-bangsa dan memungkinkan pertarungan gagasan politik berlangsung di arena tersebut.

Perspektif lain menekankan Arab Spring sebagai proses demokratisasi yang terbangun secara alamiah (lihat Howard dan Hassan, 2011). Perspektif ini melihat bahwa proses demokratisasi akan tumbuh secara niscaya, karena adanya gerakan-gerakan sosial yang tumbuh dan menggunakan kemajuan teknologi yang ada untuk mengartikulasikan gerakannya.

Jika sudut pandang ini dikaitkan dengan revolusi yang terjadi di Timur Tengah, akan muncul sebuah pertanyaan: bagaimana revolusi di satu negara bisa menyebar ke negara-negara lain dalam jangka waktu yang cukup singkat? Jawaban sementara yang paling memungkinkan adalah terdapatnya fenomena aktivisme transnasional, seperti diungkap David Snow dan Richard Benford (1998).

 Perspektif transnasional mengimplikasikan terdapatnya pendekatan aktor non-negara dalam membaca isu-isu kontemporer dalam kajian Hubungan Internasional, termasuk soal arus informasi yang kian tidak dapat dikendalikan oleh negara.

Revolusi di Timur Tengah tak lepas dari peran berbagai platform media sosial dan teknologi yang menyebabkan revolusi tersebut menjalar cepat secara transnasional. Bagaimana media sosial ini berperan secara signifikan? Secara teoritik, media sosial adalah salah satu bentuk new media (media baru). 

Media baru tidak hanya berperan dalam penyebaran informasi, melainkan juga memungkinkan semua orang untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara dua arah.7 Secara umum, terdapat tiga elemen penting dari new media yang menyebabkan ia memiliki fungsi sosial, yaitu communication, convergence, serta content (3C).

Peran Aktivisme Transnasional: Menjelaskan Penyebaran Gerakan Massa di Timur Tengah. Aktivitas transnasional di Timur Tengah dalam konteks Arab Spring dapat dipahami melalui dua perspektif. Pertama, transnasionalisme dapat dilihat melalui attitude change atau perubahan perilaku. 

Kedua, transnasionalisme dipahami dengan interpretasi atas fakta bahwa generasi muda Timur Tengah memaknai simbol-simbol berujung pada satu kesimpulan, yakni penilaian bahwa terdapat kesamaan struktur antara negara mereka dengan mayoritas negara lain di Timur Tengah

Transnasionalisme juga perlu dipahami sebagai basis penting dalam pembentukan ruang publik yang melampaui konstruksi negara bangsa. Dalam konteks transnasionalisme di Timur Tengah, jejaring sosial memiliki peran penting untuk membentuk ruang publik.

Tragedi Tiananmen Square dan Kaitannya dengan HAM

Peristiwa Tiananmen ini ditelusuri, maka terlihat bahwa ada banyak faktor yang menjadi pendorong timbulnya aksi unjuk rasa mahasiswa diBeijing itu. 

Faktor-faktor tersebut misalnya: keinginan para intelektual akan adanya keterbukaan politik, munculnya isu demokrasi di kalangan mahasiswa di Cina, dan adanya faksi-faksi di antara pemerintah Cina. Titik tolak faktor sosial ekonomi sebagai faktor pendorong munculnya demonstrasi mahasiswa di Tianannen

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun