Mohon tunggu...
Ano suparno
Ano suparno Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Jalanan

FREELANCER Pernah di Trans TV sebagai Reporter, Kameraman lalu Kepala Biro TRANS. Sebelumnya, sebagai Stringer Tetap BBC London siaran Indonesia, reporter hingga Station Manager Smart FM Makassar. Setelah di Trans, saya mendirikan dan mengelolah TV Lokal sebagai Dirut. Sekarang Konsultan Media dan Personal Branding

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Parlemen Digital

10 Agustus 2021   16:31 Diperbarui: 10 Agustus 2021   16:48 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : indovoice.com 

Maka dari itu lahirnya "Parlemen Digital" merupakan satu kekuatan bagi kelompok Civil Society untuk melakukan dua hal. 

Pertama, tetap menjaga Marwah Demokrasi di tegah tengah masyarakat. Kedua, dapat menjadi kekuatan untuk menekan kekuasaan dan hegemoni. Parlemen digital ini jauh lebih kuat, tekanan, solidaritas dan fokus pada satu tujuan. Bahkan jauh lebih murah namun hasilnya akan terasa lebih kuat dan berfaedah.  

Pada parlemen digital, semua pihak dapat menjadi orator, menciptakan pamflet hingga berpendapat pada tema yang sama. Pada parlemen digital, setiap pandangan, orasi hingga pernyataan sikap dapat terkirim langsung ke pihak yang sedang menjadi sorotan.

Dan akhirnya, saya mengakhiri tulisan yang kusebut  pamflet ini dari  sudut Warkop yang rasanya sudah lebih dari 20 menit ngopi nya. #penulisjalanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun