Hanya sehelai desain kemudian menyebar begitu rupa. Jagad dunia maya trending, populer dari ruang ruang digital, hingga masuk ke kampus bahkan tembus hingga ke istana.Â
Pada saat BEM UI memposting melalui Twitternya, postingan dan tema itu hanya milik BEM UI tetapi setelah mendapat olahan yang apik dari para nitizen dan media maka berubahlah label itu milik publik hingga akhirnya menciptakan tagar dan Trending Topic.Â
Meme atau tagar ini  ini kemudian tembus masuk istana sebab pada sore hari, Presiden Jokowi lalu memberikan tanggapan melalui  Konfrensi Pers khusus. Tetapi apakah selesai sampai di situ? Tidak ! Sebab ngaruh hingga ke jabatan rektor sebagai komisaris BUMN.Â
Dalam hal ini, dua rektor yang mendapat getah dari hajatan BEM UI yakni rektor UI dan Rektor UNHAS sebab keduanya sebagai komisaris BUMN.Â
Meski pada akhirnya Rektor UI mengundurkan diri sebagai Wakil Komisaris BRI. Hal yang tak lazim bagi UI sebab sejak zaman Sukarno, rektornya kerap kali menjabat sebagai komisaris bahkan rangkap jabatan sebagai menteri.
Kedahsyatan media sosial sebagai kekuatan demokrasi saat ini, itulah kemudian kelak akan dikenal istilah "The Power of Medsos".Â
Kejadian off air akan dipindahkan oleh warga melalui media sosialnya. Pada bagian lain, kehadiran media sosial yang sempat menjadi kekhawatiran pemilik media mainstreem akhirnya sejalan dan seiring.Â
Pola telah terbentuk dan pula telah menjadi kekuatan tersendiri. Sehingga semakin menguatkan premis saya sebagai penulis bahwa kekuatan dahsyat saat  ini untuk melakukan perlawanan dan berjuang menggunakan instrumen  media sosial adalah jawaban atas apa yang tengah dihadapi saat ini.Â
Saya ingin memberikan fakta kehadiran media sosial dapat dijadikan sebagai parlemen digital di mana massa nya adalah Nitizen.Â
Seperti pada dekade Orde Lama  dan Orde Baru , mahasiswa atau massa menciptakan parlemen jalanan untuk melakukan perlawanan dalam bentuk kritik, diskusi, aksi unjuk rasa terhadap setiap kebijakan penguasa kala itu.Â
Mereka hadir pada setiap moment, pada setiap masa dan isu. Hingga parlemen jalanan itu membuahkan hasil dan mencatatkan sendiri sejarahnya.