Mohon tunggu...
Ano suparno
Ano suparno Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Jalanan

FREELANCER Pernah di Trans TV sebagai Reporter, Kameraman lalu Kepala Biro TRANS. Sebelumnya, sebagai Stringer Tetap BBC London siaran Indonesia, reporter hingga Station Manager Smart FM Makassar. Setelah di Trans, saya mendirikan dan mengelolah TV Lokal sebagai Dirut. Sekarang Konsultan Media dan Personal Branding

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Sedang Dilanda Podcast

16 September 2020   22:28 Diperbarui: 16 September 2020   22:32 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis saat mengikuti pendidikan broadcast radio di WKU Kentucky USA (dokumen pribadi)

Pertama kali muncul dalam artikel yang dibuat oleh Ben Hammersley dalam surat kabar The Guardian tahun 2004.  Berasal dari kata Pod dimana kemudian Mac melahirkan iPod, pengganti walkman yang tenar pada era 2000an.

Pada tahun2007, perlahan lahan Podcast mulai dilirik oleh warga seiring munculnya internet. Negara  seperti Amerika, Inggris dan Australia merupakan negara yang pertamakali menggemari Podcast hingga booming. Dan di Indonesia sendiri, Podcast mulai merambah pada telinga warga Indonesia pada tahun 2012.  

Perkembangan dunia digital yang begitu pesat, era internet serta media berflatform sosial media sehingga Podcast nampak beralih peran dari pengertian atau praktik podcast di mancanegara.

Seperti di sekitar kita misalnya, sederet tokoh, artis hingga host memadukan konsep Podcast  (audio) dan Vidio.  Maka bermunculan istilah Live Podcast.  

Padahal sebenarnya, Podcast  itu diumpamakan sebagai  berkas digital berupa audio. Pada beberapa negara, Podcast digunakan oleh masyarakat untuk mendengarkan berita, ilmu pengetahuan, dan sharing ilmu pengetahuan yang bersifat dapat diulang. 

Itulah sebabnya, melalui aplikasi Podcast anda dapat mendengarkan siaran atau audio dalam kategori Arts, Business, Comedy, Education, Games & Hobbies, Health, dan sebagainya.  

Siaran Produksi Podcast sebenarnya memiliki kesamaan dengan siaran produksi radio, yakni memadukan antara dubbing audio dengan sound effect di mana  kemudian menghasilkan produksi untuyk disiarkan. 

Produk produk radio dan podcast terdengar melalui telinga kemudian menjalar hingga ke otak. Itulah sebabnya, radio memiliki kekuatan yang dahsyat ketimbang media lainnya. Sebab dalam dunia radio dikenal "teater of mind", yang mampu sekejap "menyuruh" manusia untuk  bertindak.

Saya sendiri telah mendowload sejumlah aplikasi Podcast. Seperti Podcast Indonesia. Dalam Podcast Indonesia ini terangkum Radio BBC Siaran Indonesia, NHK Jepang,  Podcast Abdul Somad, Podcast Cak Kartolo, Podcast Kajian Islam, Podcast AA Gym, temasuk sederet radio di Indonesia.  

Termasuk jika saya hendak mendengarkan musik mancanegara dari berbagai tokoh musik dunia lainnya, saya cukup meng klik Podcast Indonesia.

Tentu terjadi perbedaan praktik Podcast di Indonesia dengan pola Podcast mancanegara. Seperti pada judul tulisan ini, negeri kita sedang dilanda Podcast.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun