Mohon tunggu...
Annora
Annora Mohon Tunggu... Foto/Videografer - mahasiswa

kue

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sistem Kepercayaan Manusia Purba pada Masa Praaksara

15 November 2022   13:21 Diperbarui: 15 November 2022   13:24 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebuah agama atau sistem kepercayaan yang diterima oleh manusia telah ada sejak zaman prasejarah. Sebelum munculnya agama Hindu dan Budha, sistem kepercayaan yang berkembang di Indonesia adalah animisme dan dinamisme

Berdasarkan bukti warisannya, orang-orang pra-melek tahu sistem kepercayaan dari zaman Neolitik (Batu Baru). Dari artefak Neolitik, kita dapat menelusuri konsep dan karakteristik sistem kepercayaan orang-orang kuno. Pada masa Neolitik berkembang budaya megalitik yang erat kaitannya dengan keberadaan sistem kepercayaan masyarakat kuno. 

Budaya megalitik adalah tradisi dan budaya manusia purba yang menghasilkan batu-batu besar untuk keperluan keagamaan. Hasil-hasil kebudayaan megalitik, seperti menhir, dolmen, arca, verrugas, sarkofagus dan gundukan berundak, dapat memberikan penjelasan kepada kita tentang sistem kepercayaan manusia purba.

Sistem kepercayaan masyarakat purba pada masa pra-sastra dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

1.Animisme 

Kata animisme berasal dari bahasa latin anima yang berarti roh. Menurut buku sejarah Asia Tenggara: Dari Prasejarah hingga Kontemporer (2013) oleh M.C Ricklefs, Animisme adalah sistem kepercayaan yang memuja roh dan roh leluhur. Ciri-ciri orang awal yang menganut paham ini adalah mereka yang selalu meminta perlindungan dan menuntut sesuatu dari arwah leluhur seperti kesehatan, kesuburan, keselamatan dan lain-lain.

2.Dinamisme 

Secara harfiah, dinamisme berasal dari bahasa Inggris dynamism, yang berarti kekuatan, daya, dinamis. Dinamisme adalah kepercayaan terhadap benda-benda tertentu yang diyakini memiliki kekuatan gaib, seperti pohon besar dan batu besar. Dalam budaya primitif Studi Edward B. Tylor tentang Perkembangan Mitologi, Filsafat, Agama, Bahasa, Seni dan Tata Krama (1871) menjelaskan bahwa dinamika manusia purba muncul dari ketergantungan manusia pada kekuatan diluar dirinya. Orang-orang awal di era regulasi memiliki banyak keterbatasan, sehingga mereka membutuhkan bantuan dari benda-benda yang diyakini dapat menawarkan keselamatan. 

3.Totemisme 

adalah sistem kepercayaan yang meyakini bahwa hewan atau tumbuhan tertentu memiliki kekuatan gaib untuk membawa keselamatan atau kemalangan bagi pengikutnya. Orang-orang awal yang terlibat dalam totemisme mencoba menyelamatkan hewan atau tumbuhan tertentu, sehingga mereka tidak diizinkan memakan hewan dan tumbuhan itu.

-berikut adalah 6 zaman yang akan saya bahas 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun