Mohon tunggu...
Annisa Tang
Annisa Tang Mohon Tunggu... Full Time Blogger - www.bombonasam.club

Single Mom of 2 (Mom AFE). www.bombonasam.club / www.annisatang.com Blogger, Penulis, Mom, Social Media Life. Mami Keceh yang bawel, ceriwis, tajam setajam silet, namun hanya di atas kertas. Aslinya pendiam, hati saja yang masih suka berbicara menyuarakan keluh saat lidah sedang kelu. Walau sudah sendiri sejak 2019 silam, tapi bukan berarti menyendiri, karena asa berakhir ketika kontrak di dunia pun telah usai.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Diskriminasi Wanita - Jaman Now Dibedakan Berdasarkan Diameter Lubang

18 Oktober 2021   09:04 Diperbarui: 19 Oktober 2021   21:41 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. (desain pribadi)

Begitupun dengan Indonesia, masih sangat jelas diskriminasi kepada wanita diperlihatkan, khususnya melalui 'cuitan' sebagian besar warganet di sosial media.

Diskriminasi yang paling nyata sering terjadi pada wanita di masa kini yaitu membedakan mereka berdasarkan diameter 'lubang kenikmatan'.

Seorang wanita berstatus gadis dianggap lebih mahal, daripada seorang wanita yang telah diperawani. Bahkan beberapa instansi pemerintahan sempat mempersyaratkan perawan kepada calon-calon taruninya.

Pada beberapa kasus, seorang lelaki dapat dengan sesuka hati memperlakukan istri yang baru ia nikahi hanya karena mencurigai istrinya sudah tidak perawan lagi. Dan mirisnya, kesimpulan itu diambil hanya berdasarkan tiadanya darah di malam pertama.

Padahal selaput dara yang elastis tak selalu robek dan mengeluarkan darah jika hubungan badan dilakukan secara lembut. Kalaupun saat itu menghasilkan darah, kadang tidak sampai menyisakan bercak pada sprei tempat tidur.

Diskriminasi tersebut juga bukan hanya terjadi pada 'gadis rasa janda' (julukan ini kerap diberikan oleh warganet terhadap wanita yang sudah tak perawan), melainkan terhadap the real janda sekalipun.

Status kebesaran nan berat itu dijadikan bahan gunjingan dan lelucon yang tak lucu bagi sebagian orang yang bukan hanya berstatus lelaki, melainkan juga sesama wanita.

"Awas tergoda janda!"

"Tak ada gadis, janda pun jadi."

"Mau bobo dulu sama janda."

Beberapa selentingan bodoh itu diucapkan oleh orang-orang dengan berbagai tingkat pendidikan dan tingkat usia. Ya, kebodohan memang tak dapat memilih untuk mampir pada siapa saja, dan pemiliknya pun bisa sadar atau tidak akan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun