Mohon tunggu...
annisa fitri novianti
annisa fitri novianti Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa S1 Teknik Mekatronika

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Keamanan dan Regulasi di Era Transformasi Digital

15 Juni 2025   07:04 Diperbarui: 15 Juni 2025   07:04 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu hambatan utama dalam menciptakan ekosistem digital yang aman adalah rendahnya literasi digital masyarakat. Banyak individu masih belum memahami pentingnya perlindungan data pribadi, tidak memiliki kebiasaan keamanan seperti password management, serta sering menjadi korban penipuan daring karena kurangnya pemahaman terhadap teknik rekayasa sosial (social engineering).

Oleh karena itu, penguatan literasi digital menjadi sangat mendesak. Pemerintah bersama sektor pendidikan dan media perlu melakukan kampanye masif mengenai pentingnya keamanan siber, penggunaan teknologi yang bertanggung jawab, serta langkah praktis menjaga identitas digital.

Keamanan siber dan regulasi digital tidak bisa berjalan sendiri. Diperlukan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, lembaga pendidikan, dan masyarakat sipil. Pemerintah memiliki peran utama dalam membuat kebijakan dan membangun infrastruktur siber nasional. Sektor swasta diharapkan mampu menerapkan standar keamanan yang tinggi dan inovatif. Dunia pendidikan berperan dalam mencetak SDM digital yang andal, sementara masyarakat memiliki tanggung jawab dalam menjalankan etika digital yang baik.

Contoh nyata sinergi ini dapat dilihat dari inisiatif kerja sama antara BSSN, Kominfo, dan perusahaan teknologi besar dalam membangun Security Operation Center (SOC), sistem deteksi dini, serta pelatihan bagi tenaga IT nasional.

Melihat tren serangan siber yang meningkat, Indonesia tidak memiliki pilihan selain membangun ekosistem digital yang tangguh dan berkelanjutan. Ini tidak hanya membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak, tetapi juga perangkat hukum dan perangkat sosial berupa regulasi dan kesadaran kolektif. Reformasi regulasi harus dilakukan secara bertahap dan terukur, sementara pembangunan budaya sadar digital harus menjadi bagian dari strategi nasional.

Apabila semua elemen bekerja secara terpadu, bukan tidak mungkin Indonesia dapat menjadi contoh negara berkembang yang sukses membangun transformasi digital yang aman, adil, dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat.

Keamanan dan regulasi digital bukan hanya sekadar isu teknis, tetapi juga merupakan fondasi bagi keberlanjutan transformasi digital nasional. Tanpa keamanan yang kuat dan regulasi yang adaptif, pertumbuhan ekonomi digital bisa terhambat, dan kepercayaan publik terhadap layanan digital akan luntur. Maka dari itu, diperlukan langkah strategis, sinergis, dan berkelanjutan dari seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa ruang digital Indonesia adalah ruang yang aman, adil, dan berdaya saing global.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun