Mohon tunggu...
Annisa Fitri
Annisa Fitri Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Aktif IPB University Semester 6 Program Studi Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Harmonis di Era Modern: Rahasia Pasangan Muda Atasi Konflik Pernikahan

23 Mei 2025   16:34 Diperbarui: 23 Mei 2025   16:34 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi: Hasil Wawancara Dhova (23 tahun) dan Maipa (23 tahun), pasangan muda asal Sentul, Bogor.

Tantangan Utama Pasangan Baru Menikah 

Pasangan baru menikah seringkali menghadapi beberapa tantangan utama, antara lain:

  1. Pembagian Peran
    Setelah menikah, pasangan harus beradaptasi dengan peran baru sebagai suami dan istri, termasuk tanggung jawab domestik seperti mengurus rumah, memasak, dan mengelola keuangan. Tidak jarang, ketidakseimbangan dalam pembagian peran memicu konflik.
  2. Manajemen Waktu
    Kesibukan kerja seringkali mengorbankan waktu bersama. Dhova, yang bekerja sebagai content analyst dengan jam kerja panjang, mengakui bahwa awalnya sulit membagi waktu antara pekerjaan dan kehidupan rumah tangga.
  3. Tekanan Finansial
    Mengelola keuangan keluarga adalah tantangan besar, terutama bagi pasangan yang baru memulai kehidupan bersama. Pengeluaran rumah tangga, tabungan, dan investasi harus direncanakan dengan matang.
  4. Komunikasi
    Pola komunikasi yang belum terbangun dengan baik bisa memicu kesalahpahaman. Misalnya, perbedaan pendapat tentang kebersihan rumah atau pengambilan keputusan finansial.

Kisah Dhova dan Maipa: Belajar Menyeimbangkan Peran

Dhova dan Maipa menikah pada usia muda dan sama-sama berkarier di industri kreatif. Dhova bekerja sebagai content analyst di sebuah agency, sementara Maipa adalah content creator. Awal pernikahan mereka tidak selalu mulus, tetapi dengan strategi yang tepat, mereka berhasil menciptakan keseimbangan.

1. Komunikasi Terbuka sebagai Fondasi

Kami tidak punya jadwal khusus untuk diskusi, tapi kami selalu menyempatkan waktu untuk berbicara, bahkan jika hanya 15 menit sebelum tidur," cerita Maipa. Mereka menerapkan aturan sederhana: tidak menggunakan ponsel saat sedang berbincang. Hal ini membantu mereka fokus pada percakapan dan menghindari distraksi. Ketika ada konflik, seperti perbedaan pendapat tentang kebersihan rumah, mereka tidak menunda penyelesaiannya. "Kami sepakat untuk tidak mengulang masalah yang sama. Jika ada perselisihan, kami selesaikan saat itu juga," tambah Dhova.

2. Pembagian Peran yang Fleksibel

Dhova dan Maipa membagi tanggung jawab berdasarkan keahlian dan kesepakatan bersama. Misalnya:

Dhova mengelola keuangan keluarga, termasuk mencatat pengeluaran dan berinvestasi. Maipa bertanggung jawab atas kebutuhan gizi dan urusan rumah tangga. Namun, pembagian ini tidak kaku. Jika salah satu sedang sibuk, pasangannya siap mengambil alih tugas. "Kami tidak memaksakan pembagian peran tradisional. Yang penting semua kebutuhan terpenuhi," jelas Maipa.

3. Manajemen Waktu yang Efektif

Kesibukan kerja Dhova seringkali membatasi waktu bersama. Untuk mengatasinya, mereka memanfaatkan akhir pekan dan hari libur untuk quality time, seperti menonton film atau workout bersama. Mereka juga membuat agenda sederhana untuk memastikan waktu bersama tidak terganggu pekerjaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun