Tantangan Utama Pasangan Baru MenikahÂ
Pasangan baru menikah seringkali menghadapi beberapa tantangan utama, antara lain:
- Pembagian Peran
Setelah menikah, pasangan harus beradaptasi dengan peran baru sebagai suami dan istri, termasuk tanggung jawab domestik seperti mengurus rumah, memasak, dan mengelola keuangan. Tidak jarang, ketidakseimbangan dalam pembagian peran memicu konflik. - Manajemen Waktu
Kesibukan kerja seringkali mengorbankan waktu bersama. Dhova, yang bekerja sebagai content analyst dengan jam kerja panjang, mengakui bahwa awalnya sulit membagi waktu antara pekerjaan dan kehidupan rumah tangga. - Tekanan Finansial
Mengelola keuangan keluarga adalah tantangan besar, terutama bagi pasangan yang baru memulai kehidupan bersama. Pengeluaran rumah tangga, tabungan, dan investasi harus direncanakan dengan matang. - Komunikasi
Pola komunikasi yang belum terbangun dengan baik bisa memicu kesalahpahaman. Misalnya, perbedaan pendapat tentang kebersihan rumah atau pengambilan keputusan finansial.
Kisah Dhova dan Maipa: Belajar Menyeimbangkan Peran
Dhova dan Maipa menikah pada usia muda dan sama-sama berkarier di industri kreatif. Dhova bekerja sebagai content analyst di sebuah agency, sementara Maipa adalah content creator. Awal pernikahan mereka tidak selalu mulus, tetapi dengan strategi yang tepat, mereka berhasil menciptakan keseimbangan.
1. Komunikasi Terbuka sebagai Fondasi
Kami tidak punya jadwal khusus untuk diskusi, tapi kami selalu menyempatkan waktu untuk berbicara, bahkan jika hanya 15 menit sebelum tidur," cerita Maipa. Mereka menerapkan aturan sederhana: tidak menggunakan ponsel saat sedang berbincang. Hal ini membantu mereka fokus pada percakapan dan menghindari distraksi. Ketika ada konflik, seperti perbedaan pendapat tentang kebersihan rumah, mereka tidak menunda penyelesaiannya. "Kami sepakat untuk tidak mengulang masalah yang sama. Jika ada perselisihan, kami selesaikan saat itu juga," tambah Dhova.
2. Pembagian Peran yang Fleksibel
Dhova dan Maipa membagi tanggung jawab berdasarkan keahlian dan kesepakatan bersama. Misalnya:
Dhova mengelola keuangan keluarga, termasuk mencatat pengeluaran dan berinvestasi. Maipa bertanggung jawab atas kebutuhan gizi dan urusan rumah tangga. Namun, pembagian ini tidak kaku. Jika salah satu sedang sibuk, pasangannya siap mengambil alih tugas. "Kami tidak memaksakan pembagian peran tradisional. Yang penting semua kebutuhan terpenuhi," jelas Maipa.
3. Manajemen Waktu yang Efektif
Kesibukan kerja Dhova seringkali membatasi waktu bersama. Untuk mengatasinya, mereka memanfaatkan akhir pekan dan hari libur untuk quality time, seperti menonton film atau workout bersama. Mereka juga membuat agenda sederhana untuk memastikan waktu bersama tidak terganggu pekerjaan.