Mohon tunggu...
Ansara
Ansara Mohon Tunggu... wiraswasta -

Suka Musik, Sejarah dan Fotografi FB Annie Sabri, Twitter @4nsar4

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

ISIS Bunuh Wartawan Amerika dan Ancam Obama

21 Agustus 2014   17:03 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:58 1937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
James Foley foto pamelageller.com

[caption id="" align="aligncenter" width="560" caption="James Foley foto pamelageller.com"][/caption]

Amerika melancarkan serangan udara ke beberapa tempat di Suriah tanggal 10 Agustus lalu, serangan itu untuk melindungi suku Yazidi yang tengah diburu ISIS. Amerika menggempur beberapa kota diantaranya Sinjar yang jadi tempat perburuan suku Yazidi. Diperkirakan ada sekitar 40 ribu orang Yazidi yang berusaha bertahan hidup dan melarikan diri dari kejaran ISIS. Tapi siapa sangka serangan Amerika itu mengakibatkan seorang wartawannya bernama james Foley jadi sasaran balas dendam ISIS pada Amerika.

James Foley Hilang Sejak 2012

Pada 22 November 2012, James Foley seorang wartawan Amerika, sedang dalam perjalanan menuju perbatasan Suriah. Foley memutuskan untuk singgah di Internet Café yang dia lewati dan menghabiskan waktu sekitar 1 jam disana untuk bekerja dan chating dengan beberapa temannya. Setelah beres, diapun melanjutkan perjalanan, ditengah perjalanan mobilnya dihadang beberapa orang dan Foley dipaksa ikut mereka. Pada saat itu Foley membawa penerjemah tapi penerjemah itu dibebaskan sementara Foley tetap diculik kelompok itu.

Setelah hampir 2 tahun tak ada kabar berita dan pemerintah Amerika juga kesulitan melacak jejaknya, tiba-tiba tanggal 19 Agustus lalu, ISIS menayangkan film berdurasi sekitar 5 menit yang memperlihatkan James Foley berlutut disamping seorang pria yang tertutup wajahnya tapi pria itu fasih bicara bahasa Inggris dengan aksen British. Tak lama kemudian pria itu mengeluarkan pisau besar dan menyembelih Foley. Setelah algojo ISIS itu mengeksekusi Foley, kamera menyorot sosok pria lain disitu. Dia adalah Steven Sotloff, wartawan yang meliput di Siria, Mesir dan Libia. Sotloff  diculik pada bulan Agustus 2013. Algojo itu lalu menarik baju Sotlof dan mengatakan bahwa nasib Sotloff tergantung kebijaksanaan dan keputusan Obama. Pria itu juga mengancam akan menenggelamkan Amerika dalam kubangan darah jika Obama menolak khilafah Islam di Suriah.

Sungguh sadis pembunuhan itu dan yang lebih mengerikan, proses eksekusi itu direkam dan diunggah ke youtube dengan judul “A Message to America”. Tak lama setelah tayang, video eksekusi Foley itu akhirnya dihapus Youtube. Perdana mentri Inggris, David Cameron tidak merasa heran mendengar aksen British pria itu karena menurut dia cukup banyak warga Inggris yang terpengaruh dan bergabung dengan ISIS. Saat ini pemerintah Amerika dan Inggris sedang berusaha keras untuk mengungkap siapa algojo ISIS itu.

[caption id="" align="aligncenter" width="560" caption="Steven Sotloff wartawan Amerika yang masih disandera foto independent.co.uk"][/caption]

Ibunda James Foley Bangga Dengan Anaknya

James Foley dan Steven Sotloff keduanya wartawan freelance, Foley banyak menulis berita untuk Global Post-Boston sementara Steven menulis untuk majalah TIME, National Interest dan Christian Science Monitor. Keduanya dikenal sebagai sosok pemberani dan objektif dalam menulis liputan beritanya.

Ketika mengetahui anaknya dibunuh, keluarga James Foley larut dalam kesedihan mendalam terutama Ibunya namun ditengah kepedihan hatinya sang Ibu mengaku bangga dengan anaknya menurut dia berkat Foley dunia bisa tahu penderitaan di Suriah dan dengan keberaniannya Foley berjuang dinegara yang sangat berbahaya bagi wartawan. Ibu James Foley juga berharap para wartawan yang masih disandera untuk dibebaskan karena mereka tidak bersalah, para wartawan itu hanya meliput berita, mereka tidak bisa mengontrol dan tidak ada hubungannya dengan berbagai kebijaksanaan yang dikeluarkan oleh pemerintah Amerika.

Penculikan yang dialami Foley ini bukan yang pertama, saat meliput konflik di Libia tahun 2011 Foley pernah diculik oleh kelompok yang loyal terhadap Moamar Khadafi. Tapi setelah 44 hari mendekam di penjara Libia, dia lalu dibebaskan. Menurut cerita Foley saat itu dia diperlakukan dengan baik oleh para penculiknya. Sayang kali ini keberuntungan tak berpihak pada Foley, setelah diculik dan hilang selama 2 tahun akhirnya nasib Foley berakhir tragis.

[caption id="" align="aligncenter" width="555" caption="James Foley dan Daniel Pearl foto pbs.twimg.com"]

James Foley dan Daniel Pearl foto pbs.twimg.com
James Foley dan Daniel Pearl foto pbs.twimg.com
[/caption]

Senasib Dengan Daniel Pearl

Kejadian yang menimpa James Foley ini mirip dengan nasib Daniel Pearl hanya bedanya Pearl dibunuh oleh Al Qaeda dan video eksekusinya dikirim ke pemerintah Amerika. Daniel Jacob Pearl adalah wartawan Amerika berdarah Yahudi yang bekerja pada Wall Street journal cabang Mumbai India. Pada tangal 23 Januari 2002, Daniel diculik di Karachi, Pakistan. Para penculik menuntut tebusan berupa 3 napi yang ditahan di penjara di Guantanamo bay tapi Amerika menolak hingga akhirnya 1 Februari 2002 Daniel Pearl dieksekusi.

Pemerintah Pakistan segera memburu para penculik Daniel salah satu diantaranya Ahmed Omar Saeed Sheikh atau Omar Saeed alias Muhammad Mustapha Ahmad yang punya link keberbagai kelompok Islam militan seperti Al Qaeda, Harkat al Mujahidn, Taliban dll. Omar lalu disidang dan divonis hukuman mati karena membunuh Daniel Pearl. Pada 15 Juli 2002 Omar Saeed dihukum gantung.

Tapi pada tahun 2011 Khalid Sheikh Mohammad (KSM) mengaku bahwa dialah orang yang membunuh Daniel dan investigasi yang dilakukan FBI dengan metode canggih terbaru yang dinamakan vein match menunjukan bahwa tangan penculik yang nampak divideo eksekusi Daniel Pearl, cocok dengan tangan KSM. Jika benar KSM yang membunuh, berarti Omar Saeed tidak bersalah dan Pakistan telah menghukum orang yang salah.

Apakah pemerintah Amerika akan sanggup melacak siapa pembunuh James Foley atau dia bernasib sama seperti Daniel Pearl?  Karena sudah 12 tahun berlalu siapa dan apa motif pembunuhan Pearl masih samar hal itu mencerminkan betapa rumitnya mengungkap kasus pembunuhan Pearl, bahkan Omar saed yang disangka membunuhnya dan sudah dijatuhi hukuman matipun ternyata tidak bersalah karena ada orang lain lagi yang mengakui pembunuhan itu. (Kisah tentang Daniel Pearl bisa baca disini )

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun