Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Artikel Utama

ISIS Bunuh Wartawan Amerika dan Ancam Obama

21 Agustus 2014   17:03 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:58 1937 19

Amerika melancarkan serangan udara ke beberapa tempat di Suriah tanggal 10 Agustus lalu, serangan itu untuk melindungi suku Yazidi yang tengah diburu ISIS. Amerika menggempur beberapa kota diantaranya Sinjar yang jadi tempat perburuan suku Yazidi. Diperkirakan ada sekitar 40 ribu orang Yazidi yang berusaha bertahan hidup dan melarikan diri dari kejaran ISIS. Tapi siapa sangka serangan Amerika itu mengakibatkan seorang wartawannya bernama james Foley jadi sasaran balas dendam ISIS pada Amerika.

James Foley Hilang Sejak 2012

Pada 22 November 2012, James Foley seorang wartawan Amerika, sedang dalam perjalanan menuju perbatasan Suriah. Foley memutuskan untuk singgah di Internet Café yang dia lewati dan menghabiskan waktu sekitar 1 jam disana untuk bekerja dan chating dengan beberapa temannya. Setelah beres, diapun melanjutkan perjalanan, ditengah perjalanan mobilnya dihadang beberapa orang dan Foley dipaksa ikut mereka. Pada saat itu Foley membawa penerjemah tapi penerjemah itu dibebaskan sementara Foley tetap diculik kelompok itu.

Setelah hampir 2 tahun tak ada kabar berita dan pemerintah Amerika juga kesulitan melacak jejaknya, tiba-tiba tanggal 19 Agustus lalu, ISIS menayangkan film berdurasi sekitar 5 menit yang memperlihatkan James Foley berlutut disamping seorang pria yang tertutup wajahnya tapi pria itu fasih bicara bahasa Inggris dengan aksen British. Tak lama kemudian pria itu mengeluarkan pisau besar dan menyembelih Foley. Setelah algojo ISIS itu mengeksekusi Foley, kamera menyorot sosok pria lain disitu. Dia adalah Steven Sotloff, wartawan yang meliput di Siria, Mesir dan Libia. Sotloff  diculik pada bulan Agustus 2013. Algojo itu lalu menarik baju Sotlof dan mengatakan bahwa nasib Sotloff tergantung kebijaksanaan dan keputusan Obama. Pria itu juga mengancam akan menenggelamkan Amerika dalam kubangan darah jika Obama menolak khilafah Islam di Suriah.

Sungguh sadis pembunuhan itu dan yang lebih mengerikan, proses eksekusi itu direkam dan diunggah ke youtube dengan judul “A Message to America”. Tak lama setelah tayang, video eksekusi Foley itu akhirnya dihapus Youtube. Perdana mentri Inggris, David Cameron tidak merasa heran mendengar aksen British pria itu karena menurut dia cukup banyak warga Inggris yang terpengaruh dan bergabung dengan ISIS. Saat ini pemerintah Amerika dan Inggris sedang berusaha keras untuk mengungkap siapa algojo ISIS itu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun