Mohon tunggu...
Annie Nugraha
Annie Nugraha Mohon Tunggu... Seniman - Crafter, Blogger, Photography Enthusiast

Seorang istri dan ibu dari 2 orang anak. Menyukai dunia handmade craft khususnya wire jewelry (perhiasan kawat), senang menulis lewat blog www.annienugraha.com dan seorang penggemar photography

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

SERENADE 2020: Memahami 46 Kisah Inspiratif dari Para Penulis Writerpreneur Club

23 April 2021   06:15 Diperbarui: 23 April 2021   07:55 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak ingin larut dalam tekanan, Indri memutuskan untuk kembali menyentuh blog yang sudah lama dia tinggalkan.  Mengaktifkan kembali blog yang sempat mati suri dan memaksimalkannya sebagai ajang untuk mendulang penghasilan.  Termasuk diantaranya memanfaatkan waktu luang untuk belajar hal baru, aktif berkomunitas dan membangun jejaring yang membawanya terasa "hidup" kembali.

Satu pelajaran yang ingin patut kita pelajari dari Indri adalah bahwa sumur rejeki di dunia itu seluas samudra.  Satu tertutup dan terpaksa berhenti, ada sumur lain yang bisa kita gali.  Dan untuk menyempurnakan kesempatan untuk menggali rejeki di setiap sumur yang kita datangi, pertinggikan dulu kemampuan dan ilmu pengetahuan kita.  Tampilkan bahwa kita layak untuk berusaha menjadi orang yang pantas meraih hidup yang (jauh) lebih baik.

Temen-temen blogger yang ingin bersilaturahim dan membaca tulisan-tulisan Indri yang menginspirasi, bisa nih berselancar ke-3 akunnya, www.indriariadna.com, www.prodigitalmom.com atau www.ulemanonline.com.  Atau bisa juga mengintip IG @indriyasw yang sarat dengan postingan yang gak kalah inspiratif.

"Krisis tidak harus membuat kita menangis. Kita bisa memilih, merenungi nasib atau bangkit serta mencoba lagi dan berani mencoba hal baru" (Indriyas Wahyuni, Serenade 2020)

Akhmad Gafuri (Akhmad).  Cintai Diriku, Selalu. 

Akhmad adalah satu-satunya penulis pria yang hadir untuk Serenade 2020.  Dan kalau saya tidak keliru, beliau adalah suami dari dr. Rini Susanti yang juga menjadi kontributor buku ini.  Akhmad adalah seorang pilot sebuah maskapai penerbangan dengan headquarter yang berada di Malaysia.  Beliau juga adalah Training Captain dan Human Factor Specialist.  Tentunya di maskapai yang sama.

Seperti yang (pasti) sudah kita ketahui, pandemi pun menyentuh sektor pariwisata.  Dan ini dampaknya beranak pinak.  Mulai dari usaha penerbangan, perhotelan, kuliner, jasa tour and travel, transportasi dan masih banyak usaha lain yang erat hubungannya dengan pariwisata.  Jadi saat arus pemutusan hubungan kerja menyentuh organisasi dimana dia mengabdi, Akhmad pun mempersiapkan mental untuk menerima kenyataan ini.

Meskipun akhirnya tidak terjaring dalam gelombang PHK sepertinya banyak teman-teman lainnya, Akhmad atau tokoh Elang yang disebutkan dalam artikel, sempat mengalami efek menyentak dari sebuah the defeaning silence.  Khususnya rangkaian tekanan yang menyentuh sisi kepercayaan diri, tanggung jawab sebagai kepala keluarga dan tentu saja kemungkinan kehilangan semangat hidup.  Sederetan reaksi manusiawi saat kita dihadapkan pada situasi yang tak terduga dan akan memberikan efek yang merasuk pada pikiran.  Apalagi sempat dinyatakan terpapar virus yang menyebabkan dirinya harus terpisah sementara dengan anak dan istri dalam waktu cukup lama.

Kembali kepada Yang Maha Adil dan Maha Mengetahui kemudian menjadi jawaban yang tak pernah salah.  Pasrah, bersujud di atas sajadah, adalah kunci dari semua pemecahan masalah.  Saya lalu tergugu saat membaca beberapa paragraf yang terurai di bagian akhir dari tulisan Akhmad.

"Perlahan air mata membasahi sajadah Elang.  Badai yang sempurna di tahun ini, The Perfect Storm.  Kehilangan kepercayaan diri akan profesi dan karir yang telah dibangunnya selama bertahun-tahun.  Rasa takut akan berkurangnya pendapatan.  Kekhawatiran akan kehilangan pekerjaan.  Terlebih lagi ketakutan akan kehilangan hidupnya.  Semuanya adalah jawaban dari doa Elang.  Berdoa untuk selalu dicintai.  Ini adalah bentuk cinta dan kasih sayang dari Sang Maha Pencipta" (Akhmad Gafuri, Serenade 2020)

Nilam Septiani (Nilam).  Filosofi Tumakninah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun