Mohon tunggu...
Anne Tobing
Anne Tobing Mohon Tunggu... Proses Belajar

Menulis dengan bahasa yang ringan saja.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menumbuhkan Minat Berkebun Sejak Dini

28 Februari 2025   01:08 Diperbarui: 28 Februari 2025   15:26 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sendiri dulu tidak tertarik dengan bercocok tanam. Saya bahkan sempat gagal menanam bunga di rumah orang tua.

Namun, segalanya berubah saat sekolah memberikan hadiah sepot anggrek kepada setiap staf.

Anggrek ungu itu menjadi tanaman pribadi pertama saya. Dengan merawatnya setiap hari, saya melihatnya tumbuh subur dan berbunga. Keberhasilan kecil ini membangkitkan kepercayaan diri saya.

Saya mulai membeli anggrek lain, tanaman hias keladi, dan bahkan mencoba menanam cabai serta bunga telang. Meskipun cabai belum selalu berhasil, saya terus belajar.

Kesimpulan

Pengalaman ini membuat saya ingin berbagi semangat bercocok tanam kepada generasi muda. Negara kita memiliki tanah yang subur dan iklim yang ideal. Kita hanya perlu membangkitkan minat anak-anak untuk berkebun.

Ironisnya, banyak negara dengan sumber daya alam terbatas justru memiliki ahli agrikultur yang hebat. Sementara kita yang tinggal di tanah yang kaya malah semakin bergantung pada tenaga asing.

Sebagaimana lirik lagu "Kolam Susu" dari Koes Plus mengingatkan kita:

Orang bilang tanah kita tanah surga,
Tongkat, kayu, dan batu jadi tanaman.

Jadi, apa lagi yang kita tunggu? Mari kita mulai dari diri sendiri dan anak-anak kita.

Kita bisa mengusulkan program berkebun di sekolah agar generasi mendatang memahami bahwa bertani juga merupakan profesi yang menjanjikan dan membanggakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun