Seperti kebiasaan baik lainnya, kecintaan terhadap berkebun bisa ditanamkan sejak dini.
Orang tua dapat mengajak anak-anak ke taman kota dan memperkenalkan mereka pada berbagai jenis tanaman.
Seiring waktu, anak bisa diajak untuk menyiram tanaman atau membersihkan halaman.
Dari aktivitas sederhana ini, mereka akan belajar bahwa tanaman adalah makhluk hidup yang tumbuh, berbunga, berbuah, dan bisa mati jika tidak dirawat.
Sekolah juga bisa berperan dalam mengembangkan minat bercocok tanam. Misalnya, dengan menyediakan ekstrakurikuler berkebun. Jika lahan terbatas, menanam di pot bisa menjadi solusi.
Di sekolah kami, program "Gardening" sangat diminati. Anak-anak antusias mengenakan topi tani mereka dan membawa peralatan berkebun.
Mereka menanam sayuran seperti kangkung, bayam, jagung, serta tanaman hias.
Ketika panen tiba, kebanggaan mereka terasa nyata saat membawa hasil panen ke rumah atau menjualnya kepada guru untuk membeli bibit baru.
Selain gardening, Kementerian Lingkungan Hidup juga memiliki program Adiwiyata atau Green School.
Program ini bertujuan menanamkan kesadaran lingkungan kepada warga sekolah agar menciptakan lingkungan yang sehat dan mencegah dampak negatif terhadap alam.
Dengan program ini, kebiasaan menanam sejak dini dapat tumbuh, sekaligus mengajarkan pentingnya menjaga ekosistem melalui tindakan nyata.