Â
Â
Â
Â
Â
Selain edukasi pengelolaan sampah kepada anak-anak sekolah dasar, Kelompok 12 KKM STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi juga memberikan edukasi pengolahan sampah kepada masyarakat khususnya Ibu-ibu di Mesjid At-Taqwa berupa sosialisasi pentingnya pembuatan lubang biopori. Lubang biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter sekitar 10-30 cm dengan kedalaman 80-100 cm. Lubang ini berfungsi sebagai sarana resapan air sekaligus tempat penguraian sampah organik secara alami dengan bantuan organisme tanah (seperti cacing, rayap, dan mikroba). Konsep biopori pertama kali dikembangkan oleh Prof.Dr.Kamir Brata (IPB) sebagai salah satu solusi sederhana untuk mengatasi masalah banjir, kekeringan dan masalah sampah organik di lingkungan. Lubang biopori juga memiliki beberapa fungsi yaitu mengurangi genangan air dengan mempercepat peresapan air hujan ke tanah sehingga dapat mengurangi resiko banjir, pengolahan sampah dapur, dedaunan dan sisa makanan menggunakan mikroorganisme tanah sebagai pengurai alami, meningkatkan kesuburan tanah dari hasil penguraian sampah organik menjadi kompos, mengurangi volume sampah ke TPA serta meningkatkan keanekaragaman hayati tanah seperti mikroba, cacing dan hewan tanah lainnya karena mendapat sumber makanan dan tempat hidup. Diharapkan setelah adanya sosialisasi dan pembuatan lubang biopori, program ini dapat diadopsi oleh masyarakat Kampung Cisalak Desa Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi. Jika masing-masing rumah sudah memiliki lubang biopori minimal 2, maka kedepannya pengelolaan sampah akan lebih mudah dilaksanakan. Berdasarkan anjuran Pusat Pebelitian Lingkungan Hidup IPB, per rumah tangga minimal memiliki 2-4 lubang untuk dapat mencukupi pengelolaan sampah dapur sehari-hari karena satu lubang dengan diameter 10 cm dan kedalaman 1 m berkapasitas kurang lebih 8 liter dan per bulannya dapat menampung sekitar 20-30 liter sampah organik. Sehingga diharapkan TPS (Tempat Pembuangan Sampah) hanya menampung sampah anorganik yang tidak dapat dimasukan ke lubang biopori.
Â
Â
Â