Lingkungan Darurat Sampah: Diam atau Menjadi Pelaku Perubahan?

Pembuatan Lubang Biopori

 

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, salah satu tantangan dalam menjaga lingkungan hidup adalah minimnya infrastruktur yang akan mendukung pengelolaan sampah. Maka dari itu, selain dari program SAKU Sampahku Karyaku, sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, Kelompok 12 KKM STISIP Widyapurimandiri Sukabumi dibantu masyarakat membangun bak sampah sebagai TPS ( Tempat Pembuangan Sementara). Keberadaan TPS menjadi penting dan besar manfaatnya baik dari segi kesehatan, lingkungan maupun sosial karena TPS dapat membantu masyarakat mengumpulkan sampah di satu titik sehingga jalan, halaman rumah dan ruang publik akan terjaga kebersihannya. TPS juga dapat mencegah penyebaran sampah yang menjadi sarang nyamuk, lalat dan tikus. Dengan adanya TPS penumpukan sampah lebih terkontrol sehingga resiko penyakit akan berkurang. Adanya TPS juga dapat mengurangi pencemaran lingkungan karena sampah tidak dibuang sembarang ke sungai. Selain dari manfaat pengelolaan sampah, adanya TPS dapat meningkatkan kenyamanan dan estetika. Lingkungan yang bebas sampah akan terlihat lebih indah, nyaman, dan asri. Pembangunan TPS diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dan disiplin masyarakat untuk terbiasa hidup bersih, disiplin dan peduli terhadap lingkungan. Selain itu, pembuatan bak sampah (TPS) sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah karena dengan adanya TPS petugas kebersihan akan lebih mudah mengangkut sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Masyarakt diharapkan sudah memilah sampah sejak dari rumah. Sampah organik dimasukkan ke luabgn biopori, sementara sampah anorganik jika tidak dapat dimanfaatkan atau didaur ulang bisa dibuang ke TPS.

 

 

Pembuatan Bak Sampah dibantu Masyarakat

Gotong Royong Pembuatan Bak Sampah

Bak Sampah Baru Kampung Cisalak Desa Kalapanunggal Kab.Sukabumi