Mohon tunggu...
Siska Dewi
Siska Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - Count your blessings and be grateful

Previously freelance writer https://ajournalofblessings.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Imlek 2021 dan Rencana Pulang Kampung yang Tertunda

12 Februari 2021   23:08 Diperbarui: 13 Februari 2021   09:45 1334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kelenteng Ing Hok Kiong berhias cahaya lampion di malam hari (sumber: tangyar YouTube Neo-Geo)

Saya sudah membayangkan perjalanan napak tilas yang mengesankan dengan Mardi sebagai pemandu kami yang mumpuni. Dengan wawasannya yang luas tentang warisan budaya dan kuliner di Bagansiapiapi, Mardi akan menjadi teman perjalanan yang pas untuk keluarga saya.

"Yuk, atur waktu dan sesuaikan jadwal. Kita nikmati Festival Cap Go Meh yang meriah di sana." Mardi antusias menyambut ajakan saya.

Festival Cap Go Meh di Bagansiapiapi kini

Festival lampion di kelenteng tua Ing Hok kiong tahun 2020 (sumber: marwahkepri.com)
Festival lampion di kelenteng tua Ing Hok kiong tahun 2020 (sumber: marwahkepri.com)

Festival Cap Go Meh di Bagansiapiapi kini telah menjadi event wisata. Sebagai anak Bagan, saya merasa sedih karena belum pernah menyaksikan kemeriahannya dengan mata kepala sendiri. 

Cap Go Meh merupakan malam bulan purnama pertama dalam kalender lunar. Cap Go Meh juga merupakan hari terakhir dari rangkaian Perayaan Tahun Baru Imlek di Bagansiapiapi.  

Sebuah pemandangan indah berkelebat di benak saya. Lampion warna-warni dengan aneka bentuk dipasang di teras-teras rumah, menyemarakkan suasana malam dengan cahayanya.

Menyaksikan cahaya bulan di langit dan cahaya lampion di bumi, menimbulkan sensasi tersendiri di dalam hati saya. Cahaya hadir mengusir kegelapan. Cahaya adalah simbol pengharapan.

Saat ini, Cap Go Meh di Bagansiapiapi bukan hanya dimeriahkan oleh etnis Tionghoa saja. Berbagai ormas ikut ambil bagian dalam perayaan ini.

Pawai lampion dalam Festival Cap Go Meh biasa diawali dari kelenteng Ing Hok Kiong. Tahun lalu, sekitar 20 kelenteng, Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP), drumband, paguyuban, ormas hingga warga mengikuti pawai lampion ini.

Peserta dengan penuh semangat berkeliling kota Bagansiapiapi mulai dari Jalan Kelenteng, Jalan Aman, Jalan Sumatera, Jalah Pahlawan, Jalan Merdeka, Jalan Perniagaan, Jalan Perdagangan, Jalan Sentosa dan berakhir di depan Kelenteng Ing Hok Kiong.

Festival Cap Go Meh tidak hanya menampilkan warisan budaya Tionghoa seperti "Parade Tatung" dan "Barongsai" melainkan juga warisan budaya etnis lainnya seperti reog Ponorogo dan tarian Melayu.

Parade Tatung dalam Festival Cap Go Meh di Bagansiapiapi pada tahun 2017 (sumber: FB Mardi Wu)
Parade Tatung dalam Festival Cap Go Meh di Bagansiapiapi pada tahun 2017 (sumber: FB Mardi Wu)

Imlek di rumah saja

Pandemi Covid-19 membuat saya dan Mardi terpaksa menunda rencana pulang kampung. Tahun ini, saya dan keluarga merayakan Tahun Baru Imlek di rumah saja. Tidak ada acara reuni keluarga besar seperti tahun-tahun sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun