Mohon tunggu...
Aziz Mudriono
Aziz Mudriono Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menjadi Guru Yang Menyenangkan Dan Juga Dihormati

24 April 2018   20:43 Diperbarui: 2 Mei 2018   21:42 1581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Line : Aziz Mudriono Mahasiswa Universitas Nahdlotul Ulama' Jepara Semester 6 

Dalam suatu pembelajaran dikelas guru yang menyenangkan menjadi salah satu kunci dalam minat siswa untuk bersemangat dalam suatu pembelajaran, terkadang ada siswa yang tidak ingin masuk dalam pelajaran tersebut bahkan pulang saat ada pelajaran tersebut. Sebenarnya banyak alasan kenapa siswa tidak masuk dalam sebuah pelajaran tapi dengan alasan apapun kalau didasarkan siswa senang dalam pelajaran tersebut pasti siswa tersebut hadir dalam pelajaran tersebut

Tapi kebanyakan guru ataupun sekolah sekarang terutama pada jenjang SMA/SMK  menerapkan sistem minimal hadir berapa persen dalam pembelajaran tersebut kalau siswa tidak memenuhi KKM dari daftar hadir tersebut maka siswa bisa saja tidak naik kelas, jadi dengan sangat terpaksa siswa harus juga masuk dalam pembelajaran tersebut. 

Dari sisi ini kita bisa melihat bahwa potensi siswa tidak paham atau tidak mengusai materi pembelajaran adalah siswa paham 40% dan tidak paham 60%, maka dari hal ini peran seorang guru untuk membuat menarik pembelajarannya dan menyenangkan pembelajaranya agar siswa bisa sepenuhnya paham tentang apa yang diberikan oleh gurunya. 

Tapi terkadang jika kita terlalu baik dan terlalu dekat dengan siswa, siswa akan kurang ajar dan susah diatur, sebagai seorang guru kita juga harus memiliki batasan dengan siswa supaya tidak terlalu dekat dengan siswa agar siswa menyukai kita juga menghormati kita sebagai gurunya.

Memang sulit untuk menjadi guru yang baik, menyenagkan, dikagumi dan dihormati oleh siswa. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh seorang guru untuk mendapat pengakuan sebagai guru yang baik dan berhasil mengajar siswanya.

Pertama, Cintai Pekerjaanmu, bagaimana cara kita mencintai pekerjaan kita? satu hal yang harus di ingat bahwa guru adalah pekerjaan yang mulia mungkin didunia kita belum mendapatkan surganya Allah tapi nanti kita para guru Insyaallah akan ditempatkan surganya Allah, teruslah berkarya bekerja dengan benar percaya bahwa profesi gurupun mampu untuk hidup. Dengan Kecintaan kepada profesi kita, kita akan ikhlas dengan seluruh fikiran dan tenaga kita yang tercurah kesana dan kita tidak akan lupa tugas kita yaitu mengajar dan mendidik siswa agar siswa menjadi seorang yang suskses.

Kedua, Kuasai Materi yang akan diajarkan, dalam sebuah pembelajaran ketika siswa sudah membaca buku dan kita sudah selesai menerangkan pasti masih ada 1 atau 2 yang belum paham tentang pembelajaran tesebut dan anak akan bertanya, sebagai guru kita harus memberikan jawaban yang jelas tegas dan lancar disertai dengan sumber yang jelas dan pasti,usahakan tidak usah membuka buku, dengan begitu siswa pasti yakin bahwa kita sangat menguasai materi ini, ada sedikit kasus yang terjadi bahwa siswa kurang menyukai pelajaran tersebut dikarenakan guru yang mengajar pelajaran ini kurang tegas dalam menjawab pertanyaan siswa alhasil siswa jadi ragu dan tidak mempercayai jawaban tersebut dan juga guru tersebut.

Ketiga, Bersikap adil dan bijaksana, Sebagai seorang guru kita pasti mengetahui tingkat kemampuan siswa yang kita ajar didalam kelas karena kita setiap pelajaran tersebut pasti bertemu mereka, ada yang cepat paham, ada juga yang lama pahamnya diterangkan beberapa kali baru paham, sebagai seorang guru kita juga tidak boleh memuji berlebihan siswa yang pandai tadi dihadapan siswa yang kurang pandai karena jika terlalu berlebihan mental siswa tersebut akan drop dan malah siswa akan malas untuk belajar

Dan kemungkinan besar siswa tersebut tidak mau masuk pelajaran tersebut karena guru yang mengajar tidak memperdulikan siswa yang pemahamannya lama dan hanya menerangkan cepat tanpa mengganti metode belajar yang bagaimana supaya yang siswa yang pemahamannya lama tidak tertinggal dengan temannya yang pemahamannya cepat, gunakan sesekali saja sebagai motivasi agar siswa tersebut bersemangat dalam belajar

Keempat, Selalu ceria dan bisa mengendalikan emosi, Keadaan dirumah yang kadang tidak mengenakkan mungkin kadang terbawa dalam suasana mengajar, tapi sebagai seorang guru kita harus selalu ceria tidak boleh terbawa emosi, biarlah masalah yang dirumah menjadi masalah dirumah sendiri kalau sudah masuk kelas hilangkan semua masalah lupakan yang ada dirumah focus kepada siswa karena siswa adalah tanggung jawab guru, terkadang siswa juga malah menambahi emosi guru dengan keadaan siswa yang susah diatur suasana kelas yang gaduh tapi sebagai guru kita harus tahu siswa yang kita ajar adalah remaja yang masih sangat labil emosinya. 

Siswa yang kita ajar berasal dari daerah dan budaya yang mungkin berbeda satu dengan yang lainnya dan berbeda dengan kebiasaan kita, apalagi mungkin pendidikan di rumah dari orang tuanya memang kurang sesuai dengan tata cara dan kebiasaan kita. 

Malah kita harus mampu menenagkan susanana dan mentertibkan siswa yang gaduh dan ramai tadi, marah di kelas akan membuat suasana menjadi tidak enak, siswa menjadi tegang. Hal ini akan berpengaruh pada daya nalar siswa untuk menerima materi pelajaran yang kita berikan. Dan terkadang kalau kita marah bisa lepas control dan mengakibatkan siswa ketakutan dan tidak ingin mengikuti pelajaran kita kembali.

Kelima. Tidak sombong, tidak menyombongkan diri di hadapan siswa seakaan akan bisa sendiri anggaplah siswa sebagai teman belajar bersama, kita sama-sama tidak bisa yang bisa mengajari yang tidak bisa agar semua bisa paham jangan membanggakan diri sendiri, dengan begitu antusias murid untuk mendengarkan dan menghadiri pembelajaran kita akan lebih banyak karena murid menganggap kita sebagai teman belajar bukan orang yang sok bisa dan sering memarahi kita saat kita tidak bisa.

Ketika kita sudah mampu menjalankan kelima hal ini siswa mugkin akan semangat dan antusias serta paham dengan apa yang kita jelaskan, bukan hanya karena paksaan untuk masuk kelas sebagai syarat kenaikan kelas tapi juga karena keinginan untuk bisa paham dan mendapatkan nilai yang bagus. 

Tapi sebaiknya ketika kita sudah dicap sebagai guru yang menyenangkan, baik, danbijaksana kita jangan terlalu dekat dengan siswa karenan nanti akan berdampak kepada kita untuk kedepannya siswa lama kelamaan akan menganngap murni kita sebagai temannya dan malah akan kurang ajar terhadap kita dan jangan lupa terapkan juga kepada teman-teman guru lainnya agar kita bukan hanya dicintai oleh siswa-siswa kita tapi juga pada teman guru sesekolahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun