Di tengah situasi ekonomi yang berat, dengan penurunan jual beli yang curam. Kemampuan sektor usaha mikro dan kecil untuk tumbuh sangat terjal. Hanya tersisa daya semangat untuk tetap bertahan. Dengan penghasilan berapa adanya, untuk menyambung hidup, keperluan makan keluarga dan keberlanjutan usaha.
Secara resmi pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani secara resmi telah mengumumkan resesi. Tentu ini adalah ujian berat bagi UMKM yang mesti berusaha guna tetap bertahan dengan segala keterbatasan.
Memilih alih usaha, terkendala permodalan, keterampilan baru. Sedangkan sektor kerja informalpun terdampak serius.
Bersyukur di tengah ujian pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir. Mendapat kabar bahwa Partai Demokrat telah meluncurkan Gerakan Nasional Bina UMKM yang dimulai Rabu 23/9) yang bertempat DPP Partai Demokrat di Jakarta.
Ini kabar yang melegakan hati dan sekaligus sangat membantu. Alasannya pertama, dilihat dari keberadaan DPD Partai Demokrat di 34 Propinsi, lebih kurang 514 DPC Partai Demokrat. Termasuk dengan keberadaan pengurus ditingkat kecamatan dan organisasi lainnya.
Gerakan ini akan sangat membantu UMKM, jika diambil contoh setiap DPC Kota dan Kabupaten mampu membantu minimal 10-30 pelaku UMKM, maka akan terbantu lebih kurang 5.480 -- 16.440 pelaku usaha kecil dan mikro. Dan membawa dampak bagi keluarga dan juga pelaku usaha lainnya.
Alasan kedua, aksi peduli Partai Demokrat ini bentuk aksi nyata lanjutan sebelumnya yang telah dimulai dari semenjak April 2020. Gerakan yang diberi nama Gerakan Nasional Peduli dan Berbagi. Maka sangat tidak layak yang berpendapat miring terhadap kepedulian dan aksi nyata yang sangat membantu masyarakat.
Bagi saya, inilah keteladanan yang dicontohkan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan menggerakkan kader, pengurus dan simpatisan untuk saling membantu dan menguatkan secara menyeluruh di mana keberadaan kader dan anggota partai.
Dan insya Allah, banyak pelaku UMKM lainnya yang terbantu dengan Gernas Demokrat Bina UMKM. Meringankan beban dan juga kepedulian seperti kutipan dialog AHY dengan Mas Tarjono di DPP Partai Demokrat.
"Mas Agus perkenalkan saya Tarjono (45) yang sudah menjual Ketoprak selama 15 tahun asal Tegal," tutur Tarjono. "Gimana Pak, penghasilan Bapak selama pandemi ini?" tanya AHY. "Penghasilan saya benar-benar turun Pak, biasanya sehari-hari dapat 900 ribu, ini karena pandemi saya paling hanya dapat 100 ribu. Terkadang buat belanja dan makan saja tidak cukup Pak," tutur Tarjono.
"Kita berharap para pelaku UMKM dapat bertahan dan tidak gulung tikar. Karena tentu akan berpengaruh kepada bapak, ibu, dan keluarga. Dulu sebelum covid kita belum tentu bisa mencari nafkah dengan baik, di masa covid ini akan jauh lebih berat dari sebelumnya. Itulah kenapa kita ingin memberikan bantuan dan pendampingan. Kita ingin memberikan support kepada pelaku UMKM, tak hanya di Jakarta tapi juga di luar Jakarta," tutur Ketum AHY.
Terima kasih Partai Demokrat, tetaplah memperjuangkan aspirasi rakyat.
