Ia mencatat, Indonesia memiliki lahan luas yang cocok untuk budidaya kopi --- dari dataran tinggi Aceh hingga wilayah timur Papua --- yang masing-masing menghasilkan biji kopi dengan profil rasa yang khas. Saat ini, Indonesia memiliki 54 Indikasi Geografis (IG) untuk kopi, terdiri dari 26 untuk Arabika, 24 untuk Robusta, tiga untuk Liberika dan satu untuk Excelsa.
Honduras adalah pengekspor kopi utama Amerika Tengah, yang memasok kopi Arabika berkualitas tinggi ke negara-negara termasuk Amerika Serikat, Belgia, Prancis dan Jerman.
Pada tahun 2024, Honduras mengekspor 0,42 juta ton dan berada di posisi kelima. Dengan peningkatan berkelanjutan dalam budidaya kopi, kopi organik dan standar ekspor, Honduras terus berkembang di pasar kopi internasional.
Ethiopia, negara keenam terbesar dengan ekspor 0,30 juta ton pada tahun 2024, merupakan asal kopi Arabika, yang menghasilkan biji kopi dengan aroma bunga dan buah yang unik. Kopi Ethiopia diekspor secara luas untuk kopi spesial, campuran kopi gourmet dan biji kopi hijau premium, sehingga mempertahankan posisinya dalam peringkat ekspor kopi global.
Perusahaan ini terutama mengekspor kopi ke Arab Saudi, AS, Jerman dan Jepang.
Peru, eksportir terbesar ketujuh dengan 0,20 juta ton, memproduksi biji kopi Arabika organik di dataran tinggi. Fokusnya pada pertanian berkelanjutan, kopi yang ditanam di bawah naungan dan ekspor kopi spesial telah meningkatkan permintaan di Jerman, Belgia, Swedia dan Amerika Serikat, yang berkontribusi pada semakin besarnya peran Peru dalam perdagangan kopi internasional.
India, eksportir terbesar kedelapan, mengekspor biji kopi Arabika dan Robusta, termasuk kopi Monsooned Malabar yang unik. Kopi negara ini semakin diminati di pasar kopi spesial, campuran espresso dan ekspor kopi premium, sehingga meningkatkan pangsa India dalam perdagangan kopi global.
Di tahun 2024, India mengekspor 0,25 juta ton kopi terutama ke Rusia, Italia, Jerman dan Belgia.
Uganda, eksportir terbesar kesembilan dengan 0,24 juta ton pada tahun 2024, terutama mengekspor kopi Robusta, dengan sedikit Arabika yang ditanam di wilayah dataran tinggi. Industri kopinya merupakan kontributor utama bagi pasar kopi Afrika, ekspor kopi internasional dan rantai pasok kopi global.
Perusahaan ini terutama mengekspor ke Italia, AS, Jerman dan Spanyol.
Guatemala, eksportir terbesar ke-10 dengan 0,22 juta ton pada tahun 2024, memproduksi kopi Arabika yang ditanam di tanah vulkanik yang subur, dengan biji kopi yang diekspor ke Amerika Serikat, Kanada dan Eropa. Kopinya sangat dihargai di pasar kopi premium, roaster spesial dan campuran kopi gourmet di seluruh dunia.