Sementara itu, dua kapal Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN) dari China terlihat 10 hingga 15 mil laut dari daerah tersebut saat latihan gabungan sedang berlangsung.
Latihan angkatan laut berakhir pada pagi hari tanggal 4 Agustus dengan prajurit dari kedua angkatan laut saling memberi hormat dan melambaikan tangan --- sebuah upacara yang menandai berakhirnya kegiatan kerja sama.
Meski latihan tersebut berfungsi untuk memperkuat interoperabilitas militer antara Filipina dan India, para pejabat menekankan bahwa kegiatan tersebut juga bertujuan untuk menegakkan hukum maritim internasional, meningkatkan perdamaian dan stabilitas di kawasan serta memastikan perlindungan perairan dari potensi ancaman.
Filipina telah meningkatkan kerja sama pertahanan dengan sejumlah sekutu selama setahun terakhir setelah serangkaian bentrokan di LCS.
Beijing mengklaim hampir keseluruhan jalur perairan tersebut meskipun ada putusan internasional yang menyatakan pernyataannya tidak memiliki dasar hukum.
Kapal angkatan laut India, termasuk kapal perusak berpeluru kendali INS Delhi, tiba di Manila untuk mengunjungi pelabuhan akhir minggu lalu.
Filipina sebelumnya telah membeli rudal jelajah supersonik BrahMos dari India, senjata yang memiliki kecepatan tertinggi 3.450 kilometer per jam.
India, yang terlibat dalam bentrokan perbatasan dengan China di Himalaya, adalah anggota dari Quad, kelompok yang mencakup sesama negara demokrasi, yaitu Amerika Serikat, Jepang dan Australia.
Beijing telah berulang kali menuduh bahwa kemitraan empat arah, yang pertama kali digagas oleh mendiang Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, diciptakan sebagai cara untuk membendung China.
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) Jenderal Romeo Brawner Jr. mengatakan pada 4 Agustus bahwa Filipina ingin melakukan lebih banyak aktivitas kerja sama militer dengan pasukan India.