Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pakistan Mencoba untuk Mempromosikan Agama Buddha Meskipun Ada Intoleransi Agama

12 Mei 2024   22:14 Diperbarui: 12 Mei 2024   22:41 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang pandita Buddha sedang memukul sebuah lonceng di Pakistan. | Sumber: Gulf News

Oleh Veeramalla Anjaiah

Selama beberapa tahun terakhir, Pakistan telah mempercepat upaya untuk menampilkan dirinya sebagai negara tujuan wisata Budha yang sedang berkembang di kawasan Asia Selatan. 

Sasarannya adalah negara-negara seperti Myanmar, Sri Lanka, Thailand, Vietnam dan negara-negara Asia Tenggara lainnya dengan populasi Budha yang signifikan. Islamabad telah melakukan upaya serupa di masa lalu untuk mempromosikan pariwisata bagi penganut agama Buddha, lapor platform berita digital South Asia Press.

Pakistan adalah sebuah republik Islam, di mana radikalisme berada pada tingkat yang tinggi.

Pada bulan April 2016, Pakistan mengundang 40 biksu Buddha Sri Lanka untuk memamerkan warisan budayanya dan mempromosikan Sekolah Seni Gandhara dan Museum Takshila.

Presiden Pakistan Dr. Arif Alvi mengatakan pada tahun 2023 bahwa Pakistan dan dunia perlu belajar dari pesan perdamaian dan kasih sayang Buddha Gautama karena pesan tersebut akan mendorong toleransi di era konflik dan kekacauan saat ini.

"Di dunia saat ini di mana kebencian meningkat dan meningkatnya polarisasi yang memicu konflik, inilah saatnya untuk menemukan kembali peran diplomasi budaya untuk mendorong dialog antar peradaban," kutip surat kabar Dawn dari pernyataan Arif pada simposium Gandhara di Islamabad.

Ia menambahkan, semua agama mengajarkan perdamaian, koherensi dan perlindungan lingkungan yang merupakan tanggung jawab manusia terhadap bumi.

Menurut South Asia Press, Pakistan bertujuan untuk meningkatkan hubungan bilateral dengan Asosiasi Kerja Sama Regional Asia Selatan (SAARC) dan negara-negara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dengan mempromosikan dirinya sebagai tujuan wisata Budha.

China telah mendesak Pakistan untuk menghidupkan kembali "Jalur Gandhara" yang menghubungkan Lahore, Taxila dan Peshawar di sepanjang rute Koridor Ekonomi China-Pakistan (CPEC). Jejak ini berada di bawah "Jaringan Buddha" yang disponsori China, sebuah program rahasia untuk mengambil warisan Buddha di Asia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun