Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Dua Anggota Kongres AS Mengusulkan Resolusi untuk Mengakui Kekejaman Pakistan Tahun 1971 di Bangladesh sebagai Genosida

8 November 2022   05:55 Diperbarui: 8 November 2022   05:56 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bangabandhu Sheikh Mujibur Rahman, pendiri Bangladesh. | Sumber:  Wikipedia

"Dengan bantuan dari konstituen Hindu saya di Distrik Pertama Ohio, Ro Khanna dan saya memperkenalkan undang-undang untuk mengakui bahwa kekejaman massal yang dilakukan terhadap orang Bengali dan Hindu, khususnya, memang genosida," ujar Chabot kepada UNB media.

Chabot mengatakan bahwa mereka tidak boleh membiarkan waktu menghapus ingatan terburuk dari jutaan orang yang dibantai.

"Mengakui genosida memperkuat catatan sejarah, mendidik sesama warga Amerika dan membuat calon pelaku tahu bahwa kejahatan semacam itu tidak akan ditoleransi atau dilupakan," cuit Chabot.

"Bangga bergabung dengan Steve Chabot dalam memperkenalkan resolusi pertama untuk memperingati Genosida Bengali 1971 di mana jutaan etnis Bengali dan Hindu terbunuh atau terlantar dalam salah satu genosida yang paling terlupakan di zaman kita," ungkap Khanna kepada UNB.

Resolusi 8 halaman yang berjudul "Mengakui Genosida Bangladesh tahun 1971" menyerukan kepada pemerintah Pakistan, di hadapan banyak bukti, untuk menawarkan pengakuan atas perannya dalam genosida semacam itu, menawarkan permintaan maaf resmi kepada pemerintah dan rakyat Bangladesh, serta menuntut, sesuai dengan hukum internasional, setiap pelaku yang masih hidup, lapor UNB.

Ia mengutuk kekejaman yang dilakukan oleh Angkatan Bersenjata Pakistan terhadap rakyat Bangladesh dari bulan Maret 1971 sampai Desember 1971; mengakui bahwa kekejaman terhadap orang Bengali dan Hindu tersebut merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan, kejahatan perang dan genosida; mengenang kematian dan penderitaan korban yang tak terhitung jumlahnya dari kekejaman tersebut dan mengungkapkan simpati yang mendalam atas penderitaan tersebut.

Dengan bantuan militer India, Bangladesh menjadi sukses dengan penyerahan semua pasukan Pakistan ke militer India pada 16 Desember 1971. Bangladesh merayakan Hari Kemenangan setiap tanggal 16 Desember.

Ini adalah perkembangan besar dalam mendapatkan pengakuan global atas pembantaian yang dilakukan oleh tentara Pakistan terhadap warga sipil tak bersenjata.

"Jika resolusi tersebut disahkan di senat AS dan disetujui oleh presiden AS, Bangladesh dapat pergi ke PBB untuk meminta pengakuan atas genosida tahun 1971," jelas Profesor Imtiaz Ahmed, direktur Pusat Studi Genosida kepada harian The Business Standard baru-baru ini.

Pada saat yang sama, Pakistan akan dipaksa untuk meminta maaf atas kegiatan kejinya pada tahun 1971, tambah Imtiaz.

Kaum wanita bersenjata berpawai di Bangladesh pada saat perang kemerdekaan tahun 1971. | Sumber: unb.com.bd
Kaum wanita bersenjata berpawai di Bangladesh pada saat perang kemerdekaan tahun 1971. | Sumber: unb.com.bd

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun