Secara hukum, Kashmir, wilayah mayoritas Muslim, adalah milik India. Kashmir, sebuah lembah, secara resmi merupakan bagian dari wilayah Persatuan Jammu dan Kashmir India, yang didirikan pada tanggal 31 Oktober 2019.
Anehnya, orang menyebut Kashmir sebagai kependekan dari Jammu dan Kashmir (J&K), yang memiliki banyak wilayah seperti Kashmir.
Sebagian kecil Kashmir dianeksasi oleh Pakistan pada tahun 1947 dari wilayah kerajaan J&K, dan menyebutnya juga sebagai Kashmir dengan nama Azad Kashmir atau Kashmir Bebas.
Mayoritas orang yang sekarang tinggal di Kashmir yang diduduki oleh Pakistan (PoK) bukanlah orang Kashmir atau orang bebas seperti yang diklaim oleh Pakistan. Seluruh wilayah, yang disebut wilayah pemerintahan sendiri, sepenuhnya dikendalikan oleh militer Pakistan.
Orang-orang tidak berbicara bahasa Kashmir seperti di J&K India. Mayoritas dari mereka adalah migran dari kota-kota Pakistan lainnya. Beberapa warga Kashmir asli meninggalkan wilayah tersebut.
Pada 1 November 1948, Gilgit-Baltistan, wilayah mayoritas Syiah, menjadi bagian dari Pakistan.
Meskipun Gilgit-Baltistan merupakan bagian dari J&K, orang-orang di wilayah ini tidak menyukai Kashmir dan budaya mereka. Mereka tidak mau menjadi bagian dari PoK.
Ada banyak kebingungan tentang J&K karena berbagai klaim, baik legal maupun ilegal, oleh India, Pakistan dan China. Ada banyak perang gara-gara J&K dan ribuan orang telah kehilangan nyawa mereka selama 75 tahun terakhir.
Banyak orang tidak tahu bahwa istilah J&K baru muncul pada tahun 1846. Jammu, wilayah mayoritas Hindu, dan Kashmir, wilayah mayoritas Muslim, adalah entitas yang terpisah tetapi keduanya merupakan bagian dari Kerajaan Sikh. Kedua wilayah ini diperintah oleh penguasa Hindu, Buddha, Muslim dan Sikh di masa lalu.
Ada begitu banyak kesamaan antara J&K dengan Indonesia. Mayoritas masyarakat di J&K dan Indonesia adalah Muslim. Keduanya diperintah oleh penguasa Hindu, Buddha dan Islam di masa lalu.
Pada tahun 1846, Raja Dogra (Hindu) Jammu, Gulab Singh, membeli negara tetangga Kashmir dari British India seharga 7.5 juta rupee dan menjadi Raja Negara Bagian atau Kerajaan Jammu dan Kashmir untuk pertama kalinya. Ia menjadi raja independen di bawah kekuasaan Inggris. Ia dan penguasa berikutnya memperluas kerajaan.