Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Banyak Dalang Serangan Teror Mumbai 26/11 Masih Berkeliaran Bebas di Pakistan

26 November 2021   07:44 Diperbarui: 29 November 2021   07:13 6195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga India membakar foto terdakwa dalang aksi teror Mumbai Zaki-ur-Rehman Lakhvi yang dibebaskan pengadilan Pakistan pada Kamis (18/12/2014).(Chandan Khanna / AFP via KOMPAS.com)

Indonesia, rumah bagi populasi Muslim terbesar di dunia, mengutuk keras serangan itu.

"Pemerintah Indonesia mengutuk keras serangan teroris di Mumbai, India. Serangan teroris adalah tindakan yang kejam dan tidak manusiawi. Pemerintah Indonesia menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada pemerintah India dan para korban beserta keluarganya dan berharap para pelaku bisa cepat ditangkap dan diadili," kata Kementerian Luar Negeri RI dalam sebuah pernyataan.

Dewan Muslim India menolak untuk mengubur sembilan penyerang di Jalur Laut Bada Qabrastan (Kuburan Besar) Mumbai Selatan. Mereka juga mengirim pesan ke organisasi Muslim lainnya di India, meminta mereka untuk menahan diri dari mengubur mereka. Organisasi Imam Masjid Seluruh India menyatakan solidaritas setelah serangan itu.

India memiliki lebih dari 200 juta Muslim, kebanyakan dari mereka adalah moderat seperti di Indonesia.

Seorang juru bicara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) menyatakan penyesalan atas kematian orang-orang yang tidak bersalah akibat serangan tersebut; OKI menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada Pemerintah India dan keluarga para korban dan berharap agar para korban luka cepat sembuh. Juru bicara tersebut mengatakan bahwa tindakan kekerasan seperti itu bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan tidak dapat dibenarkan.

Ke-15 anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengeluarkan pernyataan yang mengatakan, "Anggota Dewan Keamanan menyatakan belasungkawa mereka kepada keluarga para korban dan kepada rakyat serta Pemerintah India, menggarisbawahi perlunya membawa pelaku, penyelenggara, penyandang dana dan sponsor dari tindakan terorisme yang tercela ini ke pengadilan. Semua tindakan terorisme adalah kriminal dan tidak dapat dibenarkan, terlepas dari motivasinya."

Perdana Menteri Pakistan Yousuf Raza Gilani mengutuk serangan tersebut, dengan mengatakan "kesedihan kami bersama keluarga dan teman-teman dari mereka yang tewas dan terluka saat melakukan serangan itu. Pakistan dan India akan melanjutkan perjuangan bersama untuk melawan tindakan teroris."

"Terorisme adalah ancaman yang mengancam kemanusiaan dan kemanusiaan harus bergandengan tangan dalam memerangi isu ini. Pakistan mengutuk terorisme dalam segala bentuk dan manifestasinya. Pakistan sendiri telah menderita akibat terorisme dan banyak berkorban dalam memerangi ancaman ini. Kami juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada yang keluarga berduka," ujar Menteri Luar Negeri Pakistan Makhdoom Shah Mehmood Qureshi dalam sebuah pernyataan.

Pakistan telah memainkan permainan ganda. Di satu sisi mengutuk terorisme dan mendukung terorisme lintas batas di India.

Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri India Narendra Modi baru-baru ini menyerukan kepada negara-negara dan orang-orang untuk menolak dukungan logistik, keuangan atau militer apa pun kepada kelompok teroris.

Mereka "mengutuk terorisme lintas batas dan menyerukan para pelaku serangan Mumbai 26/11 untuk diadili. Mereka mencela setiap penggunaan proksi teroris dan menekankan pentingnya menyangkal dukungan logistik, keuangan atau militer untuk kelompok teroris yang dapat digunakan untuk melancarkan atau merencanakan serangan teror", kata kedua pemimpin dalam pernyataan bersama di bulan September 2021.

Motif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun