Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Pemerintah Imran di Pakistan Tunduk pada Tuntutan Radikal dan Teroris

14 November 2021   11:20 Diperbarui: 18 November 2021   18:48 966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anggota Tehreek-e-Labbaik (TLIP) sedang demo di jalanan di Pakistan. | Sumber: Voice of America via Wikimedia

Partai oposisi Partai Rakyat Pakistan (PPP) mengecam Imran dan menggambarkan perjanjian dengan TLP sebagai bentuk penyerahan oleh pemerintah.

Namun pemerintah mengklaim bahwa TLP telah setuju untuk menghindari politik kekerasan dan menarik tuntutan agar duta besar Prancis diusir karena penerbitan karikatur Nabi Muhammad oleh sebuah majalah Prancis.

Prancis adalah salah satu pemimpin utama Uni Eropa (UE), yang menyediakan fasilitas GSP (sistem preferensi umum) Plus untuk produk-produk Pakistan yang memasuki pasar UE. UE adalah pasar vital bagi ekspor Pakistan. 

Teroris terpidana dibebaskan

Tempat serangan teroris di Mumbai, India. | Sumber: Times of India/BCCL
Tempat serangan teroris di Mumbai, India. | Sumber: Times of India/BCCL

Dalam keputusan mengejutkan lainnya, pengadilan tinggi Lahore pada tanggal 6 November lalu membebaskan enam pemimpin senior dari kelompok teroris terkenal Lashkar-e-Taiba (LeT) dan melarang kelompok teror Jamaat-ud-Dawah (JuD), mengesampingkan keputusan pengadilan kontraterorisme.

Alasan utama pembebasan mereka adalah karena pihak penuntut gagal membuktikan tuduhan pendanaan teror terhadap mereka. Banyak pihak meragukan kesungguhan jaksa. Kedua organisasi teror ini terkait erat dengan ISI.

Awalnya, mereka ditangkap dan dihukum agar nama Pakistan dihapus dari Daftar Abu-abu Satgas Aksi Keuangan. Ketika itu tidak terjadi sekarang pengadilan membebaskan mereka. Pakistan telah masuk dalam daftar abu-abu sejak tahun 2018.

Pada bulan April, pengadilan anti-terorisme di Lahore memberikan hukuman sembilan tahun penjara kepada pemimpin senior LeT dan JuD Malik Zafar Iqbal, Yahya Mujahid, Nasarullah, Samiullah dan Umar Bahadur, serta hukuman enam bulan penjara kepada Abdul Rahman Makki, saudara ipar dari pendiri LeT Hafiz Saeed.

Ketua LeT Saeed adalah dalang serangan teror Mumbai 26/11 pada tahun 2008.

Itu adalah sebuah serangan biadab terhadap orang-orang yang tidak bersenjata. LeT merekrut 10 pemuda Pakistan dengan bantuan ISI dan melatih mereka dalam serangan teror di Pakistan. Mereka mengirim teroris tersebut ke Mumbai secara ilegal untuk misi bunuh diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun