Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Kekaisaran Qing: Kepulauan Paracel Bukan Bagian dari China

20 September 2021   17:17 Diperbarui: 20 September 2021   17:20 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terjemahan surat dari Kemenlu Kekaisaran untuk Henry Bax-Ironside, British Legion, Peking, 8 Agt 1899. | Sumber: British National Archives/Bill Hayton

Sementara itu, Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan bahwa China dan Vietnam harus menahan diri dari tindakan sepihak yang dapat memperumit situasi dan memperbesar perselisihan.

Ia mengatakan ini pada saat pertemuannya dengan Wakil Perdana Menteri Vietnam Pham Binh Minh di Hanoi pada tanggal 11 September lalu.

Itu merupakan pernyataan aneh dari Wang, yang juga Penasihat Negara (State Councilor) China atas tindakan sepihak di LCS.

China lah yang menguasai Hoang Sa dari Vietnam pada tahun 1974 dengan menggunakan kekerasan. China secara paksa mengusir Vietnam dari Fiery Cross Reef pada awal tahun 1988 dan dari John South Reef pada bulan Maret 1988. China juga mengusir Filipina dari Mischief Reef pada tahun 1995 dan memblokir aksesnya ke Scarborough Shoal di tahun 2012.

China adalah negara yang secara ilegal membangun banyak pulau buatan di LCS dan mengubah beberapa di antaranya menjadi instalasi militer. Mereka sering melecehkan nelayan Vietnam dan Filipina. Mereka juga ingin menangkap ikan di zona ekonomi eksklusif Indonesia.

Berkali-kali China melanggar zona eksklusif ekonomi Vietnam dengan mengirimkan kapal survei dan kapal penjaga pantai.

Pada bulan Maret tahun ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam Le Thi Thu Hang mengeluh bahwa kapal-kapal China di Whitsun Reef, yang Hanoi sebut sebagai Da Ba Dau, telah melanggar kedaulatannya.

Rupanya, China khawatir dengan meningkatnya aktivisme AS di Asia Tenggara dan LCS. Wang datang ke Vietnam, Kamboja dan Singapura hanya dua minggu setelah Wakil Presiden AS Kamala Harris mengunjungi Singapura dan Vietnam pada bulan Agustus silam.

Pada akhir Juli, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengunjungi Vietnam untuk meningkatkan hubungan pertahanan antara kedua negara.

Austin, yang juga mengunjungi Singapura dan Filipina, mengatakan bahwa klaim China atas hampir seluruh LCS tidak memiliki dasar hukum internasional dan menginjak kedaulatan negara-negara di kawasan tersebut.

"Sayangnya, keengganan Beijing untuk menyelesaikan perselisihan secara damai dan menghormati aturan hukum tidak hanya terjadi di atas air," kata Austin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun