Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Ambisi Hegemonik China Mengubah Teman Menjadi Musuh

30 September 2020   15:36 Diperbarui: 3 Oktober 2020   17:06 1793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapal perang HMA Adelaide, Sydney, Anzac, Huon, Gascoyne dan Yarra dari Australia meninggalkan Pelabuhan Sydney dalam sebuah formasi saat latihan gabungan baru baru ini. Untuk melawan dominasi China, Australia akan meningkatkan kapasitas pertahanan dengan biaya AS$187 miliar. | Sumber: Australia's Department of Defence/Leading Seaman Jarrod Mulvihill

Peta ini sepenuhnya bertentangan dengan hukum internasional, termasuk Konvensi Hukum Laut Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNCLOS) 1982.

Banyak negara di kawasan Indo-Pasifik khawatir terhadap meningkatnya ambisi hegemoni China dan kekuatan militernya yang meningkat serta pengaruh ekonominya. Para pejabat AS menyebut China sebagai "saingan militer paling berbahaya".

Kekuatan militer China yang tumbuh dan ketegasannya telah memaksa Australia untuk meningkatkan kemampuan pertahanannya.

Australia mengumumkan pada 1 Juli bahwa mereka akan membeli sistem rudal anti-kapal jarak jauh, senjata hipersonik dan mengubah kekuatan pertahanannya. Mereka akan menghabiskan rekor AS$187 milyar untuk peningkatan ini.

Tidak hanya itu, Australia sedang mengkoordinasikan aksinya dengan kawan dan sekutunya. Australia telah setuju dengan Jepang, musuh China, untuk melakukan latihan militer bersama dan memperluas dukungan diplomatik ke Taiwan, musuhnya China juga, untuk bergabung dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai pengamat. 

Australia juga merupakan anggota Quad, forum keamanan segiempat, yang bertujuan untuk melawan China di Indo-Pasifik. Anggota Quad lainnya adalah AS, Jepang dan India.

China sedang bersaing dengan negara adidaya AS dalam berbagai bidang. Kedua negara terlibat dalam perang ekonomi. Jepang mempunyai masalah dengan China terkait kepulauan Senkaku di Laut China Timur.

China memiliki sengketa perbatasan dengan India. Keduanya mengalami perang perbatasan dan baru-baru ini mereka bentrok di wilayah Ladakh.

Rupanya, kebangkitan China dan perilaku agresifnya membuat banyak kawannya menjadi musuh. China yang suka berkonflik sedang menghadapi banyak negara secara bersamaan.

China telah menghadapi tentangan besar dari rakyat Hong Kong, sebuah "benteng kebebasan". Pengenalan Undang-Undang Keamanan Nasional oleh China di Hong Kong menjadi bumerang.

AS, Inggris, Kanada, Australia dan Selandia Baru telah menyatakan dukungannya kepada rakyat Hong Kong atas perjuangan mereka untuk demokrasi dan hak asasi manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun