Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Akankah Tujuan Wisata Benar-benar Mendapatkan Manfaat dari Peningkatan Turis China?

29 September 2020   21:52 Diperbarui: 29 September 2020   22:05 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Turis dari Wuhan, China, berpose dengan pejabat Indonesia setelah tiba di bandar udara Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Walaupun banyak turis China datang ke Indonesia, pemangku pariwisata lokal tak begitu dapat banyak manfaat akibat mafia | liputan6.com

Oleh Veeramalla Anjaiah

Dengan 1.44 miliar penduduknya dan PDB sebesar AS$14.4 triliun (2019), China tidak diragukan lagi merupakan sumber utama pariwisata dunia. Menurut Organisasi Pariwisata Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO), 166 juta penduduk China melakukan perjalanan ke 158 negara pada tahun 2019, yang merupakan kontribusi besar bagi industri pariwisata global.

Turis China, menurut Administrasi Devisa Negara China, menghabiskan $127.5 miliar pada tahun 2019 saat bepergian ke luar negeri.

Pariwisata bukan hanya arus satu arah. Jutaan turis asing juga mengunjungi China setiap tahun dan menghabiskan miliaran dolar. Misalnya, 62.90 juta wisman mengunjungi China di tahun 2018.

Pariwisata adalah sektor ekonomi penting bagi jutaan orang di seluruh dunia.

"Sektor [pariwisata] kami memberikan mereka kesempatan untuk mencari nafkah. Untuk tidak hanya mendapatkan upah, tetapi juga martabat dan kesetaraan. Pekerjaan pariwisata juga memberdayakan orang dan memberikan kesempatan agar mereka memiliki tempat di dalam komunitas mereka sendiri - seringkali untuk pertama kalinya," Zurab Pololikashvili, Sekretaris Jenderal UNWTO, mengatakan baru-baru ini.

Kembali ke turis China, sebagian besar turis China sangat senang berbelanja karena mereka sering mengunjungi Paris, Tokyo, London, Madrid, Roma dan Singapura. Namun ada juga peran pemerintah China dalam menentukan destinasi turis China.

Pemerintah China mengambil inisiatif untuk mendorong wisatawan mengunjungi negara-negara sahabat tertentu untuk mempromosikan pariwisata di negara-negara tersebut. Untuk itu China mengeluarkan daftar negara "Status Destinasi yang Disetujui" dan inisiatif lain seperti "Pariwisata Merah" dan "Aliansi Pariwisata Dunia", dll. Wisatawan China juga didorong untuk mengunjungi negara-negara anggota Shanghai Cooperation Organization (SCO) dan Belt and Road Initiative (BRI).

Selain Eropa dan Amerika Serikat, Asia Tenggara selama ini menjadi tujuan populer wisatawan China. Thailand, Malaysia, Singapura, Indonesia, Vietnam, Laos, Filipina, Kamboja dan Myanmar menjadi destinasi favorit turis China di Asia Tenggara.

Indonesia menyambut 16.11 juta turis asing, termasuk 2.07 juta turis China, pada tahun 2019. China adalah grup perjalanan terbesar kedua setelah Malaysia, yang mengunjungi Indonesia di tahun 2019.  

Dalam beberapa tahun terakhir, turis China telah menunjukkan minat yang meningkat di negara-negara seperti Nepal, Sri Langka, Bangladesh dan Maladewa di Asia Selatan, di mana industri pariwisata tidak berkembang seperti di Asia Tenggara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun