Mohon tunggu...
Dalvin Steven
Dalvin Steven Mohon Tunggu... Akuntan - Positif Realistis

Dalvin Steven, lulusan Ekonomi Akuntansi yang mencintai karya tulis, memiliki mimpi #IndonesiaBersatu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Teladan Sang Teknokrat dan Mantan Presiden RI, Bacharuddin Jusuf Habibie

8 November 2020   20:40 Diperbarui: 8 November 2020   21:09 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa tak kenal tokoh nasional yang satu ini? Bacharuddin Jusuf Habibie, atau biasa disapa B.J. Habibie lahir di Parepare, 25 Juni 1936, dan meninggal di Jakarta, 11 September 2019. B.j. Habibie adalah mantan presiden Indonesia ke-3. Habibie menjadi Presiden menggantikan Soeharto ditengah gejolak politik tanah air yang memanas kala itu.

Dimana terjadi demo besar untuk mengggulingkan pemerintah berjalan yang dipimpin oleh presiden Soeharto. Beliau menjabat sebagai presiden ke-3 RI dalam kurun waktu yang singkat, antara 21 Mei 1998 -- 20 Oktober 1999. Ada satu hal yang membanggakan kita sebagai warga negara Indonesia, lewat Habibie. 

Beliau berkesempatan menjadi warga negara Jerman, karena pemerintah Jerman menganggap Habibie memiliki jasa besar untuk Jerman dalam bidang politik, sosial, serta teknologi. Namun, beliau menolak untuk menjadi warga negara Jerman, dan lebih memilih untuk kembali ke ntanah air, untuk membangun bangsanya sendiri. Begitu cinta tanah tumpah darahnya sendiri. Dan, Sebagai tokoh politik yang dituakan di Indonesia saat ini, banyak sekali pengalaman hidup seorang Pak Habibie yang bisa diteladani, khususnya bagi kaum muda Indonesia saat ini.

1. Cinta Indonesia.

BJ. Habibie menolak untuk menjadi warga negara Jerman. Mungkin saja, apabila beliau menerima tawaran tersebut, bukan tidak mungkin gaji, fasilitas, serta biaya hidup kelas wahid akan diterimanya. Namun, dengan gigihnya, tawaran pemerintah Jerman ditolak olehnya, lalu memilih kembali ke tanah air Indonesia dengan alasan ingin membangun Indonesia, negara tercintanya. Nyata, bahwa kecintaan Habibie terhadap Indonesia tidak bisa dipungkiri. Walau saat itu level Jerman jauh lebih terhormat daripada indonesia, beliau tetap sadar akan tanah nenek moyangnya sediri.

2. Cerdas.

Hal ini juga jelas dan nyata bagi kita, bahwa BJ Habibie adalah seorang yang cerdas. Dikabarkan, Habibie memiliki IQ diatas rata-rata, yaitu 200. Tidak mungkin IQ itu bohong, kereta api serta pesawat terbang adalah bukti nyata kecerdasannya.

3. Optimis dan ambisius (dalam arti baik).

BJ. Habibie adalah seorang yang optimis. Sebelumnya, tidak ada anak bangsa Indonesia yang mampu, atau berpikir untuk menciptakan kereta api, atau pun pesawat. Namun, anak bangsa yang satu ini, menembus batas bangsa, dengan menekuni bidang pendidikan konstruksi kereta api serta pesawat terbang. Dan bahkan mampu memproduksi pesawat terbang bagi bangsa Indonesia, yang menjadi pesawat ciptaan lokal Indonesia pertama.

4. Cinta Sejati.

Di luar perpolitikan tanah air, inilah yang menjadi sisi lain yang teristimewa dari sosok Habibie. Dari semenjak muda, menikah, menjadi presiden, bahkan hingga hari tuanya, Habibie dan ibu Ainun selalu menunjukkan cinta sejati yang sebenarnya. Jelas, Habibie selalu mendampingi Ibu Ainun, dan Ibu Ainun juga selalu mendampingi Habibie dalam hari-harinya. Saat ini, baik Ibu Ainun dan juga Bapak Habibie telah menghadap Sang Pencipta, Bangsa Indonesia bangga pernah punya Presiden yang tegas namun anggun serta romantis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun