Mohon tunggu...
anita russian
anita russian Mohon Tunggu... Lainnya - Makhluk

Cari duit, secukupnya. Berbagi, jangan lupa.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Belajar Egois dengan Menulis

12 November 2020   05:24 Diperbarui: 12 November 2020   06:01 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Benar adanya apabila menulis bisa menjadi salah satu media untuk berbagi. Baik itu berupa pengalaman, impian, atau sekedar khayalan. Namun di sisi lain, ternyata nikmat juga jika aktivitas ini digunakan untuk menerjemahkan gundah gulana yang bercengkrama entah di dalam hati atau berkeliaran di pikiran. Karena melalui tulisanlah kita leluasa untuk menuangkan segala yang meresahkan hingga membuat plong perasaan.

Ada kalanya kita menulis tanpa harus memedulikan perkataan orang, misalnya saat menulis diary. Di sinilah, kita memiliki kebebasan untuk meluapkan apa yang kita rasakan. Kadang, kita tidak butuh komentar. Yang kita cari mungkin hanya pendengar. Namun jika sulit mendapatkan pendengar, maka kegiatan ini bisa menjadi pengganti. Menulis dengan egois bukanlah sebuah dosa. Justru seringkali kita lupa dengan usaha yang telah kita beri, baik itu untuk pencapaian diri atau orang lain. Tidak disadari, menulis segala usaha yang telah dikeluarkan bisa jadi penawar kala kita sedang rapuh ataupun terjatuh.

Tidak ada yang salah dengan menulis sesuka hati apalagi untuk diri sendiri. Malah, segala kata yang terangkai bisa menjadi amunisi bahkan obat misteri. Apa salahnya menang sendiri kalau bermanfaat untuk refleksi? Mungkin inilah yang disebut-sebut mengambil positif dari yang (dianggap) negatif. Pasalnya, tak jarang dari ungkapan prasangka arogan justru mendekatkan kita akan rasa syukur contohnya, saat patah hati. Suatu waktu ada yang bergumam, "sudah banyak yang kuperjuangkan. memberi perhatian, menjadi pendengar, sabar akan tingkahnya yang plinplan, tapi mengapa aku ditinggalkan?".

Jika mengalami nasib begitu, maka tulislah segala yang telah dilakukan dengan rinci seperti apa yang telah diberi baik itu berwujud rasa, pikiran, atau bahkan buah tangan. Walau terkesan tidak ikhlas, balik lagi, tulisan ini dibuat untuk meninggikan diri. Tak ayal justru berujung pada refleksi bahkan rasa syukur tiada henti karena bisa memiliki sifat tadi.

Untuk Ci pungli yang bangkit lagi, Rende 23.19

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun