Mohon tunggu...
anita elvy agustuin
anita elvy agustuin Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Education Garden sebagai Wujud Pendukung Program Adiwiyata di SMP Negeri 1 Tempuran

2 September 2025   09:25 Diperbarui: 2 September 2025   09:21 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SMP Negeri 1 Tempuran merupakan sekolah yang menerapkan program Adiwiyata serta aktif melaksanakan berbagai kegiatan penghijauan di lingkungan sekolah. Salah satu program yang telah dijalankan adalah pemanfaatan sistem hidroponik untuk mendukung penghijauan. Namun, seiring waktu, sistem hidroponik tersebut tidak lagi terawat karena memerlukan perawatan ekstra pada alat dan mesin yang digunakan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, mahasiswa KKN Universitas Tidar berinisiatif untuk mengdakan program eeucation garden yang terdiri dari beebrapa kegiatan, diantaranya yaitu pengoptimalan hidroponik, dream tree, dan pembersihan kolam dengan pemberian air mancur panel surya. 

Kegiatan yang pertama yaitu, mengoptimalkan kembali area hidroponik dengan cara mengalihfungsikannya menjadi media tanam berbasis tanah. Awalnya, pipa paralon dimanfaatkan untuk sistem hidroponik yang menghasilkan berbagai jenis sayuran konsumsi. Akan tetapi, karena sistem tersebut tidak terawat, tim KKN dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dan Pendidikan IPA kemudian menggantinya dengan media tanah dan pupuk organik. Dengan perubahan ini, fungsi paralon yang sebelumnya digunakan untuk produksi sayuran berganti menjadi sarana penanaman tanaman buah, sayur, dan tanaman hias, seperti sukulen, daun adam hawa, stroberi, chaisin, daun bawang, dan royal putih.

Setiap deretan tanaman hias ditata dengan rapi dan dilengkapi label nama tanaman untuk memudahkan siswa mengenalinya. Label tersebut ditulis dalam tiga bahasa, yaitu nama ilmiah (Latin), bahasa Inggris, dan bahasa Indonesia. Dengan demikian, keberadaan paralon ini tidak hanya berfungsi untuk penghijauan dan memperindah lingkungan sekolah, tetapi juga memiliki nilai edukatif sebagai media pembelajaran botani bagi warga sekolah, khususnya siswa dan guru.

Gambar 2: Penamaan nama tanaman
Gambar 2: Penamaan nama tanaman

Besar harapan kami agar program ini dapat terus berlanjut di masa mendatang. Tanaman produktif yang dapat dipanen, seperti buah stroberi, caisim, dan daun bawang, diharapkan mampu memberikan manfaat langsung bagi warga sekolah. Sementara itu, keberadaan tanaman hias tidak hanya memperindah dan mempercantik lingkungan sekolah, tetapi juga menciptakan suasana belajar yang asri dan menyenangkan. Dengan kesinambungan program ini, SMP Negeri 1 Tempuran diharapkan dapat terus mewujudkan lingkungan sekolah yang hijau, edukatif, serta mendukung terciptanya budaya peduli lingkungan di kalangan siswa maupun guru.

Kegiatan yang kedua yaitu pembersihan kolam dengan pemberian air mancur panel surya. Kolam ikan di lingkungan SMP Negeri 1 Tempuran kini tampak lebih bersih, segar, dan edukatif berkat inisiatif mahasiswa Magang Kependidikan Terintegrasi Universitas Tidar yang sedang menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Gambar 3: Pembersihan Kolam
Gambar 3: Pembersihan Kolam

Kegiatan diawali dengan pembersihan kolam ikan yang sempat terlihat kurang terawat. Mahasiswa bergotong royong dengan berkolaborasi bersama siswa yang mengikuti Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) membersihkan lumut, endapan kotoran, dan sampah yang masuk ke dalam kolam. Setelah itu, mereka memasang air mancur bertenaga panel surya sebagai inovasi ramah lingkungan. Air mancur ini tidak hanya memperindah suasana sekolah, tetapi juga berfungsi menjaga kualitas air agar ikan tetap sehat.

Gambar 4: Gambar Kolam setelah Dibersihkan
Gambar 4: Gambar Kolam setelah Dibersihkan

Untuk menjaga keberlangsungan kebersihan kolam, mahasiswa juga menambahkan lembar peringatan larangan membuang sampah atau benda apapun ke dalam kolam. Lembar ini diletakkan di sekitar kolam yang mudah terlihat oleh warga sekolah sebagai pengingat agar senantiasa menjaga lingkungan bersama.

Selain itu, mahasiswa turut memberikan edukasi interaktif kepada siswa tentang cara kerja panel surya. Dengan penjelasan sederhana, siswa diperlihatkan bagaimana sinar matahari dapat diubah menjadi energi listrik yang mampu menggerakkan pompa air pada air mancur. Materi ini menjadi pembelajaran langsung mengenai pentingnya energi terbarukan dalam kehidupan sehari-hari.

Melalui program pembersihan kolam ikan pada serangkaian program Education Garden ini, mahasiswa berharap lingkungan sekolah dapat menjadi laboratorium alam yang mendukung pembelajaran, sekaligus menumbuhkan karakter peduli lingkungan bagi siswa.

Tim KKN Universitas Tidar kelompok 1 berharap bahwa keberadaan kolam ikan yang bersih, ditambah inovasi air mancur panel surya, dapat terus dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran dan keindahan lingkungan sekolah. Harapannya, kolam ini akan menjadi contoh nyata bagi siswa untuk senantiasa menjaga kebersihan, mencintai lingkungan, serta memahami pemanfaatan energi terbarukan dalam kehidupan sehari-hari.

Kemudian untuk kegiatan yang ketiga yaitu Dream Tree atau Pohon Impian. Program "Dream Tree" diwujudkan dalam bentuk pohon impian yang dipasang di salah satu sudut sekolah. Impian tersebut ditulis di kertas berwarna yang kemudian dimasukkan ke dalam plastik klip yang nantinya digantung menggunakan tali rami. 

Gambar 5: Foto Pohon Impian
Gambar 5: Foto Pohon Impian
Pohon impian ini diisi oleh siswa dengan tulisan harapan, cita-cita, serta target belajar mereka. Harapannya, kegiatan ini dapat menumbuhkan kesadaran sejak dini tentang pentingnya memiliki mimpi dan tujuan hidup. Guru dan pihak sekolah menyambut baik program ini. Mereka menilai Dream Tree mampu menciptakan suasana kelas yang lebih positif. Anak-anak jadi lebih terbuka dan berani menuliskan cita-cita mereka. Ada yang ingin jadi dokter, guru, bahkan penulis. Hal ini sangat bagus untuk membangun kepercayaan diri. Selain itu, Dream Tree juga menjadi media refleksi bersama. Setiap siswa bisa membaca impian teman-temannya sehingga memunculkan rasa saling mendukung. Program ini diharapkan tidak berhenti selama masa PLP saja, tetapi bisa terus dilanjutkan sebagai budaya sekolah. Melalui inovasi sederhana namun penuh makna ini, mahasiswa PLP berhasil meninggalkan jejak inspiratif di sekolah. Pohon impian tersebut bukan hanya sekadar hiasan pohon, melainkan simbol harapan, motivasi, dan masa depan cerah bagi para siswa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun