Mohon tunggu...
Anita Eka Apriani
Anita Eka Apriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Psikologi

Nama : Anita Eka Apriani NIM : 46122110021 Mata Kuliah : Kewirausahaan Dosen : Prof. Dr. Apollo,Ak., M.Si. Universitas Mercu Buana Menteng

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Penerimaan/Penolakan Bisnis Sambal Cumi dengan 5 Pendekatan

3 Juni 2023   16:30 Diperbarui: 4 Juni 2023   08:08 899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Payback Period dan Discounted PP

Dalam melakukan analisis penerimaan atau penolakan dari usaha sambal cumi dengan pendekatan Payback Period dan Discounted PP, kita dapat menggunakan rumus-rumus berikut :

- Payback Period (PP) = Investasi Awal / Arus Kas Tahunan

- Discounted PP (DPP) = Investasi Awal / Arus Kas Tahunan x Faktor Diskon

Faktor diskon dihitung dengan rumus:

Faktor Diskon = 1 / (1 + r)^t


Dimana:

r = tingkat diskon

t = tahun ke-n

Jika kita asumsikan investasi awal untuk usaha sambal cumi adalah Rp 100 juta, dan arus kas tahunan yang diharapkan adalah sebagai berikut:

- Tahun 1: Rp 20 juta

- Tahun 2: Rp 30 juta

- Tahun 3: Rp 40 juta

- Tahun 4: Rp 50 juta

- Tahun 5: Rp 60 juta

Maka, kita dapat menghitung Payback Period dan Discounted PP sebagai berikut:

- Payback Period (PP) = Rp 100 juta / Rp 20 juta = 5 tahun

- Discounted PP (DPP) = Rp 100 juta / (Rp 20 juta x 1 + 0,1^1 + Rp 30 juta x 1 + 0,1^2 + Rp 40 juta x 1 + 0,1^3 + Rp 50 juta x 1 + 0,1^4 + Rp 60 juta x 1 + 0,1^5) = Rp 100 juta / Rp 157,12 juta = 0,64 tahun

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa usaha sambal cumi ini layak diterima karena Payback Period dan Discounted PP keduanya lebih kecil dari umur usaha yang direncanakan yaitu 5 tahun. Namun, perlu diingat bahwa analisis ini hanya melihat aspek keuangan saja dan masih perlu dilakukan analisis lain seperti analisis pasar dan analisis teknis untuk memastikan kelayakan usaha secara keseluruhan.

2. Net Present Value (NPV)

Net Present Value (NPV) adalah metode yang umum digunakan dalam evaluasi investasi yang menghitung nilai sekarang dari aliran kas yang diharapkan dari proyek dengan mempertimbangkan tingkat diskon yang diharapkan.

Misalkan investasi awal untuk usaha sambal cumi adalah Rp 100 juta dan aliran kas tahunan yang diharapkan selama 5 tahun adalah sebagai berikut:

Tahun 1: Rp 30 juta

Tahun 2: Rp 35 juta

Tahun 3: Rp 40 juta

Tahun 4: Rp 45 juta

Tahun 5: Rp 50 juta

Langkah-langkah dalam menghitung NPV adalah sebagai berikut:

1. Hitung NPV untuk setiap tahun:

NPV tahun 1 = Aliran kas tahun 1 / (1 + tingkat diskon)^1

NPV tahun 2 = Aliran kas tahun 2 / (1 + tingkat diskon)^2

dan seterusnya hingga NPV tahun 5.

2. Jumlahkan semua NPV tahunan:

NPV = NPV tahun 1 + NPV tahun 2 + ... + NPV tahun 5

Misalkan tingkat diskon yang diharapkan adalah 10%. Berikut adalah perhitungan NPV:

NPV tahun 1 = Rp 30 juta / (1 + 0,10)^1 = Rp 27,27 juta

NPV tahun 2 = Rp 35 juta / (1 + 0,10)^2 = Rp 28,93 juta

NPV tahun 3 = Rp 40 juta / (1 + 0,10)^3 = Rp 30,30 juta

NPV tahun 4 = Rp 45 juta / (1 + 0,10)^4 = Rp 31,39 juta

NPV tahun 5 = Rp 50 juta / (1 + 0,10)^5 = Rp 32,15 juta

NPV = Rp 27,27 juta + Rp 28,93 juta + Rp 30,30 juta + Rp 31,39 juta + Rp 32,15 juta

NPV = Rp 149,04 juta

Dalam kasus ini, NPV adalah Rp 149,04 juta. Jika NPV adalah angka positif, berarti proyek menghasilkan keuntungan yang melebihi biaya investasi awal. Oleh karena itu, usaha sambal cumi dapat dianggap layak dari perspektif NPV.

Dalam melakukan keputusan penerimaan atau penolakan usaha sambal cumi, selain NPV, penting juga untuk mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti risiko, aspek pasar, keberlanjutan, dan pertimbangan strategis. Dengan mempertimbangkan semua faktor ini secara komprehensif, pengambil keputusan dapat membuat keputusan yang lebih informan.

Dok materi Prof Apollo
Dok materi Prof Apollo

3. Internal Rate of Return (IRR)

Untuk melakukan analisis penerimaan atau penolakan dari usaha sambal cumi dengan pendekatan Internal Rate of Return (IRR), kita dapat menggunakan rumus berikut:

IRR = Tingkat Diskon yang Membuat NPV = 0

Dimana:

Tingkat Diskon adalah tingkat pengembalian yang diharapkan dari investasi

Misalnya, jika kita asumsikan investasi awal untuk usaha sambal cumi adalah Rp 100 juta, arus kas tahunan yang diharapkan adalah sebagai berikut:

  • Tahun 1: Rp 20 juta
  • Tahun 2: Rp 30 juta
  • Tahun 3: Rp 40 juta
  • Tahun 4: Rp 50 juta
  • Tahun 5: Rp 60 juta

Maka, kita dapat mencari tingkat diskon yang membuat NPV sama dengan nol dengan menggunakan metode trial and error atau menggunakan software seperti Microsoft Excel. Jika kita menggunakan Excel, kita dapat menggunakan rumus IRR sebagai berikut:

  • IRR = IRR(A1:A6)
  • Dimana:
  • A1:A6 adalah rentang sel yang berisi arus kas tahunan dari usaha sambal cumi

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa usaha sambal cumi ini layak diterima karena IRR-nya lebih besar dari tingkat diskon yang diharapkan. Namun, perlu diingat bahwa analisis ini hanya melihat aspek keuangan saja dan masih perlu dilakukan analisis lain seperti analisis pasar dan analisis teknis untuk memastikan kelayakan usaha secara keseluruhan.

Dok materi Prof Apollo
Dok materi Prof Apollo

4. Profitability Index (PI)

Untuk melakukan analisis penerimaan atau penolakan dari usaha sambal cumi dengan pendekatan Profitability Index (PI), kita dapat menggunakan rumus berikut:

PI = Nilai Sekarang Arus Kas / Investasi Awal

Dimana:

Nilai Sekarang Arus Kas adalah jumlah uang yang dihasilkan dari usaha sambal cumi setelah dikurangi dengan nilai waktu uang

Investasi Awal adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk memulai usaha sambal cumi

Misalnya, jika kita asumsikan investasi awal untuk usaha sambal cumi adalah Rp 100 juta, arus kas tahunan yang diharapkan adalah sebagai berikut:

Tahun 1: Rp 20 juta

Tahun 2: Rp 30 juta

Tahun 3: Rp 40 juta

Tahun 4: Rp 50 juta

Tahun 5: Rp 60 juta

dan tingkat diskon yang diharapkan adalah 10%, maka kita dapat menghitung nilai sekarang arus kas sebagai berikut:

Nilai Sekarang Arus Kas = (Rp 20 juta / (1 + 0,1)^1) + (Rp 30 juta / (1 + 0,1)^2) + (Rp 40 juta / (1 + 0,1)^3) + (Rp 50 juta / (1 + 0,1)^4) + (Rp 60 juta / (1 + 0,1)^5)

Nilai Sekarang Arus Kas = Rp 146,12 juta

Maka, kita dapat menghitung PI sebagai berikut:

PI = Rp 146,12 juta / Rp 100 juta

PI = 1,46

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa usaha sambal cumi ini layak diterima karena PI-nya lebih besar dari 1. Namun, perlu diingat bahwa analisis ini hanya melihat aspek keuangan saja dan masih perlu dilakukan analisis lain seperti analisis pasar dan analisis teknis untuk memastikan kelayakan usaha secara keseluruhan.

Dok investopedia
Dok investopedia

5. Modified IRR (MIRR)

Untuk melakukan analisis penerimaan atau penolakan dari usaha sambal cumi dengan pendekatan Modified Internal Rate of Return (MIRR), kita dapat menggunakan rumus berikut:

MIRR = ((Jumlah Arus Kas yang Diinvestasikan pada Tingkat Diskon Reinvestasi) / (Jumlah Arus Kas yang Dibiayai pada Tingkat Diskon Pendanaan))^(1 / Jumlah Tahun) - 1

Dimana:

Jumlah Arus Kas yang Diinvestasikan pada Tingkat Diskon Reinvestasi adalah jumlah arus kas yang diinvestasikan kembali pada tingkat diskon yang sama dengan tingkat diskon awal

Jumlah Arus Kas yang Dibiayai pada Tingkat Diskon Pendanaan adalah jumlah arus kas yang dibiayai pada tingkat diskon yang sama dengan tingkat diskon awal

Jumlah Tahun adalah jumlah tahun dari awal investasi hingga akhir investasi

Misalnya, jika kita asumsikan investasi awal untuk usaha sambal cumi adalah Rp 100 juta, arus kas tahunan yang diharapkan adalah sebagai berikut:

Tahun 1: Rp 20 juta

Tahun 2: Rp 30 juta

Tahun 3: Rp 40 juta

Tahun 4: Rp 50 juta

Tahun 5: Rp 60 juta

dan tingkat diskon yang diharapkan adalah 10%, maka kita dapat menghitung MIRR sebagai berikut:

Jumlah Arus Kas yang Diinvestasikan pada Tingkat Diskon Reinvestasi = Rp 30,68 juta + Rp 37,96 juta + Rp 46,41 juta + Rp 56,69 juta = Rp 171,74 juta

Jumlah Arus Kas yang Dibiayai pada Tingkat Diskon Pendanaan = -Rp 100 juta

Jumlah Tahun = 5 tahun

MIRR = ((Rp 171,74 juta / (1 + 0,1)^5) / (-Rp 100 juta / (1 + 0,1)^0))^(1 / 5) - 1

MIRR = 15,2%

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa usaha sambal cumi ini layak diterima karena MIRR-nya lebih besar dari tingkat diskon yang diharapkan. Namun, perlu diingat bahwa analisis ini hanya melihat aspek keuangan saja dan masih perlu dilakukan analisis lain seperti analisis pasar dan analisis teknis untuk memastikan kelayakan usaha secara keseluruhan.

Dok materi Prof Apollo
Dok materi Prof Apollo

Tentukan plihan 5 metode mana yang paling mungkin layak dalam evaluasi proposal bisnis sambal cumi; buatlah argumentasi, dan nalarnya, dan pendasaran matematikanya.

Berikut adalah 5 metode yang paling mungkin layak dalam evaluasi proposal bisnis sambal cumi beserta argumentasi dan pendasaran matematikanya:

  • Net Present Value (NPV)

Metode ini dapat digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari arus kas yang dihasilkan oleh usaha sambal cumi dengan mempertimbangkan nilai waktu uang. NPV yang positif menunjukkan bahwa usaha sambal cumi layak diterima. Rumus NPV adalah sebagai berikut:

NPV = -Investasi Awal + (Arus Kas Tahunan / (1 + Tingkat Diskon)^n)

Contoh perhitungan NPV telah dijelaskan pada jawaban sebelumnya.

  • Internal Rate of Return (IRR)

Metode ini dapat digunakan untuk menghitung tingkat pengembalian yang diharapkan dari investasi pada usaha sambal cumi. IRR yang lebih besar dari tingkat diskon yang diharapkan menunjukkan bahwa usaha sambal cumi layak diterima. Rumus IRR adalah sebagai berikut:

IRR = Tingkat Diskon yang Membuat NPV = 0

Contoh perhitungan IRR telah dijelaskan pada jawaban sebelumnya.

  • Payback Period (PBP)

Metode ini dapat digunakan untuk menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi awal pada usaha sambal cumi. PBP yang lebih pendek menunjukkan bahwa usaha sambal cumi layak diterima. Rumus PBP adalah sebagai berikut:

PBP = Investasi Awal / Arus Kas Tahunan

Misalnya, jika investasi awal adalah Rp 100 juta dan arus kas tahunan adalah Rp 30 juta, maka PBP adalah 3,33 tahun.

  • Profitability Index (PI)

Metode ini dapat digunakan untuk menghitung rasio antara nilai sekarang arus kas dengan investasi awal pada usaha sambal cumi. PI yang lebih besar dari 1 menunjukkan bahwa usaha sambal cumi layak diterima. Rumus PI adalah sebagai berikut:

PI = Nilai Sekarang Arus Kas / Investasi Awal

Contoh perhitungan PI telah dijelaskan pada jawaban sebelumnya.

  • Modified Internal Rate of Return (MIRR)

Metode ini dapat digunakan untuk menghitung tingkat pengembalian yang diharapkan dari investasi pada usaha sambal cumi dengan mempertimbangkan tingkat diskon reinvestasi dan pendanaan yang berbeda. MIRR yang lebih besar dari tingkat diskon yang diharapkan menunjukkan bahwa usaha sambal cumi layak diterima. Rumus MIRR adalah sebagai berikut:

MIRR = ((Jumlah Arus Kas yang Diinvestasikan pada Tingkat Diskon Reinvestasi) / (Jumlah Arus Kas yang Dibiayai pada Tingkat Diskon Pendanaan))^(1 / Jumlah Tahun) - 1

Contoh perhitungan MIRR telah dijelaskan pada jawaban sebelumnya.

Dalam memilih metode evaluasi yang paling mungkin layak, perlu mempertimbangkan faktor-faktor seperti akurasi metode, kemudahan penggunaan, dan kecocokan dengan kondisi usaha sambal cumi. Selain itu, perlu juga dilakukan analisis lain seperti analisis pasar dan analisis teknis untuk memastikan kelayakan usaha secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun